Puzzle sebelumnya silahkan baca di sini Terkuras sudah energiku untuk sekadar mengetahui bahwa ayah datang dan mendapatiku tidak di tempat semestinya. Beliau menegur Gilang, Sang Ketua Kelas yang …
Oh jadi Kak Awie ngasih tantangan tentang pandangan kita nih? Dih, sok terkenal amat sih, hhaa. Eh tapi memang bener loh, member odop yang sejak awal eksis banget sampe aku nggak percaya kalau oran…
Seminggu ini keadaanku sedang tidak asyik untuk di ajak beraktifitas cepat, yah sedikit kelelahan. Tiga hari di luar kota sukses membuat kepalaku berdenyut ringan. Lalu janji bertualang dengan teman …
Baca puzzle sebelumnya di sini Sambungan telpon terputus, masih belum sepenuhnya paham tentang apa yang dibicarakan Gilang tadi. Lama aku pandangi foto Agni dan Raiya yang berdiri menghimpitku di…
08:04 Fiuhh... terlambat. Aku sudah berangkat tiga puluh menit lebih awal tapi ada sedikit masalah di minimarket dimana aku harus melakukan transaksi ATM terlebih dahulu, antri, lalu truk truk peng…
“Dania... apa menurutmu semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua?” Di ufuk barat bola besar dengan sinar yang tak lagi menyengat perlahan tenggelam dalam debur ombak. “Iya,” j…
Malam itu aku tengah menekuni baris demi baris untuk merampungkan sebuah novel, yah kalian harus paham dan kupaksa mengerti jika "tidak" adalah jawabannya. Aku benci bising yang tercipta di…
Tak perlu lonceng untuk memberitahukan bahwa jam istirahat tiba, kami bukan lagi murid sekolah yang berpatokan pada denting bel, lebih dari itu ada radar yang semakin menguat saat mendekati jam makan…
Silahkan baca dulu puzzle sebelumnya di sini Sebagai siswa baru aku harus benar-benar menjaga sikap juga prasangka terhadap orang-orang yang ke depan akan lebih sering berinteraksi, teman satu …
Baca puzzle sebelumnya di sini Sudah sering aku mendengar ayah bercerita tentang sekolah dimana beliau mengabdi tapi baru sekarang benar-benar melihat sendiri dan menjadi bagian di dalamnya …
A180 Pengeras suara di area teller menyebutkan nomer antrian, beberapa detik berselang pemanggilan nomer tersebut di ulang dan tidak ada nasabah satu pun yang berdiri. A181 Belum genap …
Aku bersandar malas pada bantal-bantal yang bertumpuk di tengah ruangan, memandang ke segala penjuru dengan enggan, tak ada buku dalam genggaman. “ Ibumu dimana, De?” Merasa berbicara dengan…
Sungguh aku tak tahu sedalam apa rasa sakit yang dialami Kak Frans. Seharusnya akhir cerita Menuntaskan Rindu berakhir bahagia, bukan? *** Aku masih di ruang seminar, mengikuti serangkaian …
Baca puzzle sebelumnya di sini Tak terdengar lagi bising kendaraan yang lalu lalang di jalan aspal depan rumah, aktivitas warga desa seperti berhenti total. Saatnya makhluk noct…
Kancil termenung di ujung gubuk seorang petani yang sedang menjaga kebunnya. Perutnya keroncongan namun ia tak sampai hati untuk mencuri timun yang mulai masak di kebun petani tersebut. Setiap pagi p…