Bersyukur Ramadhan Di Tengah Pandemi

21 komentar

Selamat menjalankan ibadah puasa ya untuk semua umat muslim, kesempatan kembali bertemu dengan bulan ramadhan tentu menjadi anugerah tak terhingga mengingat banyaknya rahmat dan kemulian di bulan ini, semoga kita bisa memaksimalkannya dan tidak membiarkannya berlalu begitu saja.

Alhamdulillah tahun ini kita diberi kesempatan oleh Allah Ta'ala untuk menjalankan puasa ramadhan di tengah pandemi korona atau covid-19, eitttsss apa pun keadaannya jangan lupa bersyukur sebab segalanya tentu sudah menjadi ketetapan-Nya. Kok bersyukur sih? Iya, kita ini umat akhir zaman tak perlu bingung menghadapi setiap peristiwa, semuanya sudah dicontohkan oleh sebaik-baik suri tauladan, Rasulullah SAW.

Ketika beliau mendapatkan sesuatu yang tidak disukai, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan,

الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

‘[Alhamdulillah ala kulli hal] Segala puji hanya milik Allah atas setiap keadaan’.” (HR. Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)

Inilah tingkatan tertinggi dalam menghadapi musibah yaitu seseorang malah mensyukuri musibah
yang menimpa dirinya karena musibah dapat menghapuskan dosa, maka orang semacam ini bersyukur kepada Allah karena dia telah mendapatkan tambahan kebaikan.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا ، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Tidaklah rasa capek, rasa sakit (yang terus menerus), kekhawatian, rasa sedih, bahaya, kesusahan menimpa seorang muslim sampai duri yang menusuknya kecuali Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan musibah tersebut.” (HR. Bukhari no. 5641)

Pandemi ini berdampak kepada semua orang, tak hanya di dalam negeri bahkan sebagian besar negara di bumi. Pemerintah masih terus berupaya mencari obat untuk menekan angka kematian akibat covid-19, mari kita doakan agar para ahli dimudahkan dalam berikhtiar dengan penuh keyakinan bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ

“Semua penyakit ada obatnya. Jika cocok antara penyakit dan obatnya, maka akan sembuh dengan izin Allah.” [HR. Muslim]

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَل لَهُ شِفَاءً

“Tidaklah Allah Ta’ala menurukan suatu penyakit, kecuali Allah Ta’ala juga menurunkan obatnya.” [HR. Bukhari]

Sementara menunggu obat ditemukan maka pemerintah mengeluarkan anjuran untuk di rumah saja, menekan keinginan diri untuk tidak keluar rumah jika tidak mendesak, seperti membeli bahan makanan bahkan memerintahkan para pelaku usaha untuk menutup sementara bisnis mereka dan meliburkan para pekerja. Sayangnya tidak semua warga negara siap menghadapi kondisi seperti ini, selain tenaga medis sebagai pejuang garda depan menghadapi pandemi ini masih banyak saudara kita yang harus keluar rumah untuk mencari sesuap nasi. Tentu kita doakan agar mereka selalu dalam lindungan Allah ta'ala dan mendapatkan kemudahan karena tetap berjuang demi kelangsungan hidup keluarga.

Lalu, untuk kita yang diberi kemampuan untuk di rumah aja, sudahkah bersyukur dengan keadaan ini? tak masalah jika sesekali keluar keluhan bosan, itu manusiawi namun tidak baik jika berlarut-larut. Ada banyak hal yang perlu kita syukuri loh dan tanda kita bersyukur itu ada tiga :


1. Meyakini dalam hati bahwa segala yang terjadi adalah ketetapan dari Allah Ta'ala. Jika itu sebuah kegembiraan atau kesuksesan maka pastilah atas pertolongan dari-Nya.

2. Mengucap kalimat syukur "Alhamdulillah".

3. Menggerakkan anggota badan berbuat kebaikan untuk mendapat ridha Allah Ta'ala.

Poin ketiga adalah bukti bahwa syukur kita sempurna, berikut adalah kemudahan yang Allah berikan untuk kita menurut saya setelah melewati satu hari di bulan ramadhan :

1. Bangun sahur memudahkan kita untuk mengerjakan shalat tahajud sebagai pengganti shalat tarawih.

2. Kesempatan untuk shalat subuh tepat waktu yang mana dengan itu kita bisa mengerjakan shalat sunnah fajar dengan sejuta keutamaannya.

3. Shalat dhuha tanpa terbagi fokus.

4. Tilawah Al-Qur'an dengan waktu yang panjang.

5. Mengkaji buku islami, ceramah online, dan menulis untuk menebar kebaikan.

6. Sahur dan berbuka bersama keluarga, bercanda tawa, merekatkan ikatan yang mulai renggang.

Silakan jika pembaca memiliki kegiatan amal sholih yang belum saya sebutkan, tulis saja di kolom komentar, pasti sangat berguna dan bisa ditiru serta Insya Allah akan hadir kembali tulisan untuk menjabarkannya.

Yuk semangat dan teruslah bergembira, jangan lupa doakan para ahli medis dan pejuang lainnya di tengah pandemi ini.

Perihal Ramadhan adalah bulan do’a dikuatkan lagi dengan hadits dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a, akan dikabulkan.” (HR. Al Bazaar. Al Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid, 10: 14 mengatakan bahwa perowinya tsiqoh -terpercaya-. Lihat Jami’ul Ahadits, 9: 224)

Sekali lagi, mari bergembira menyambut bulan suci ramadhan, semoga limpahan rahmat dan ampunan dari Allah Ta’ala kita dapatkan, aamiin.

Semangat berbagi, semangat memberi arti.




Sumber :




Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

21 komentar

  1. Banyak sekali memang nikmat yg bs kita syukuri di tengah pandemi dan Ramadan sekligus ini. Allah selalu memiliki skenario terbaik.

    BalasHapus
  2. Yang sangat terasa itu menurut saya adalah kegiatan ritual yg kurang esenusial jd tidak terlaksana.

    Antara sedih dan senang sebetulnya. Tapi mungkin memang Alloh ingin memurnikan ibadah semurni-murninya tanpa perlu setor muka ke manusia.

    Etapi kl kmd diekspos ke medsos ya sama aja ya. 😅

    BalasHapus
  3. Selamat menjalankan dan menunaikan ibadah puasa ya mbak, semoga sehat selalu dan berkah menjalankannya sampai satu bulan ini.

    BalasHapus
  4. Salah satu nikmatnya bisa berkumpul keluarga bareng2 di rumah. Dulu aja kalo kumpul nunggu lebaran. Sekarang yg di pondok pun ikutan pulang. Meskipun bosan, dinikmati aja lah. Kan ngga selamanya seperti ini.

    BalasHapus
  5. Bersyukur adalah salah satu cara efektif untuk menangkal stres di tengah pandemi ini.
    Keren Mbak tulisannya. Inspiratif.

    BalasHapus
  6. Aamiin. Apapun kondisinya, ramadan tetap harus kita syukuri ya, mudah2an syukur itu bisa menguatkan kita melewati masa pandemi ini

    BalasHapus
  7. Selamat menjalankan ibadah bulan Ramadhan. Apapun keadaannya sekarang, semoga kita termasuk umat yang selalu bersyukur. Aamiin.

    BalasHapus
  8. Ramadhan yg syahdu dg bbrp cerita haru

    BalasHapus
  9. Sudah 5 tahun aku selalu buka puasa di kantor karena jam kerja memang dari sore. Alhamdulillah karena COVID-19 aku akhirnya bisa berbuka tiap hari dengan keluarga :) Suatu hal kecil yang harus kusyukuri

    BalasHapus
  10. Selalu ada hikmah yang Allah Maha Tahu dan kita sebagai manusia hanya punya prasangka. Selamat menunaikan ibadah puasa ya Mbak. Semoga kita menang dalam pertempuran dunia akhirat ini

    BalasHapus
  11. Maaf lahir batin & selamat menjalankan ibadah di bulan Ramadan ini mba.. Semoga Allah melimpahkan Rahmat & karunia-Nya pada kita semua. Aamiin..

    BalasHapus
  12. selamat menunaikan ibadah puasa bagi temen temen yang menjlankan, walaupun kondisinya seperti ini,semoga segalanya diberi kelncaran yaa

    BalasHapus
  13. Hidup memang tentang bersyukur dan bersabar ya mba... insya Allah sangat mensyukuri Ramadhan tahun ini semoga menjadi ramadhan terbaik kita...

    BalasHapus
  14. selamat menjalankan ibadah puasa mbak, semoga di lancarkan sampai hari kemenangan ya :)

    BalasHapus
  15. Kita memang dilatih untuk sabar dan ikhlas ya di setiap perjalanan hidup. Nah, kondisi pandemi Corona di Ramadhan ini juga sama nih, melatih kita untuk tak putusnya bersyukur atas setiap berkah yang diberikan Allah.

    BalasHapus
  16. Baca ini seolah dikasi reminder dna disadarkan vbahwa kalau kita pecaya pada-Nya insyaAllah kesedihan dan kesusahan akibat pandemi ini akan sirna ya mbak. Tingal bersabar aja dan jaga diri supaya gak sakit.

    BalasHapus
  17. Santu dan Minggu dua hari libur di rumah saya masih merasa kurang. Belum ngapa-ngapain. Dua hari itu hanya cukup untuk melakukan rutinitas masak dan cuci baju serta menyetrika doang. Padahal niatnya ingin bongkar lemari beresin dapur dan sebagainya. Sayang waktunya tidak cukup. JAdi belum merasa bosan di rumah aja :D

    BalasHapus
  18. Tuhan selalu punya rencana dan maksudnya sendiri dalam setiap peristiwa, dan disertai dengan hikmah penuh kebaikan juga biasanya. Dan masa saat ini ketika pandemi corona dan Ramadhan terjadi berbarengan, semoga ada lebih banyak kebaikan yang disediakan Tuhan juga untuk kita nikmati sesudahnya.

    BalasHapus
  19. Selalu brsyukur dengan apa yang diberikan.
    Ya Allaah...betapa kata syukur ini mudah sekali diucapkan tapi memaknainya kadang penuh duri.
    Semoga Allah lapangkan hati ini selalu dan mengingat berapa banyak kenikmatan yang sudah Allah limpahkan.

    BalasHapus
  20. hikmahnya sih aku jadi lebih rutin taraweh, klo dulu bolong2 kadang karna cape bekerja hehehe. alhamdulillah

    BalasHapus
  21. Alhamdulillah ya, Mbak. Kalau kebiasaan baik selama dalam Bulan Ramadhan bisa terus dilanjutkan di bulan-bulan berikutnya

    BalasHapus

Posting Komentar