Teman perjalanan

9 komentar
Waktu kepikiran buat nulis ini agak bimbang sih, takut digebukin karena ke-Pdan atau dihujat para haters (halah... gayanya sok artis aja). Berulang kali dipikir mateng dan sebelum gosong serta tidak bisa dikonsumsi kuputuskan untuk menulisnya.
Hobiku yang kece banget ini membuatku selalu bertemu dengan orang-orang baru, menjalin pertemanan dan kembali merencanakan perjalanan yang menyenangkan sehingga membuat hubungan kami tidak sebatas tatap muka sekali dan hilang berlalu bersama hembusan angin. Sayangnya,perbedaan rutinitas jelas tak mengijinkan kami untuk selalu menjadi partner perjalanan. Terkadang ia telah berada di puncak gunung di belahan jawa sebelah timur sedang aku masih berkutat dengan pakan ayam. Teman yang lain sedang menikmati pisang goreng dan sambel tomat di Tidore, aku hanya bisa membalas pesannya sembari mengetik bahasan tentang masalah remaja yang rumit tak menentu.
Iri? Jelas tidak (dikit sih sebernya..) karena saat aku berkumpul dengan orang-orang hebat dengan segala kreativitas serta intelegensi yang tinggi, mereka tidak disampingku yang bisa jadi sedang berkutat dengan urusan isi dompet yang harus dicari untuk akhirnya segera dilenyapkan, hhaa siklus kehidupan itu unik.
Masing-masing dari kami memiliki kesibukan juga waktu luang yang sulit untuk dicari jadwal kosong, namun kebersamaan yang sempat terlewati begitu membekas hingga terekam kuat dalam memori otak kami.
Salam dari wilayah yang tak terjangkau menjadi tiupan rindu juga doa untuk kesempatan yang semoga diberikan. Kisah-kisah unik diceritakan hanya untuk membuat yang lain tertarik, bukan ajang pamer akan keberuntungan tapi sedikit isyarat bahwa betapa perjalanan ini akan lebik menarik jika kami berada di tempat yang sama.
Kesempatan yang lalu mungkin saja pertemuan yang Allah tuliskan untuk perkenalan kita dan untuk kesempatan yang sulit kita tentukan lagi bukanlah akhir dari pertemanan kita.
Kawan... meski kita tak bersama menikmati indahnya dunia, percayalah bahwa kini kita sedang berjuang bersama meraih mimpi serta cita-cita masing-masing. Terselip doa agar Allah juga menakdirkan kita untuk dapat menghabiskan kembali waktu, mungkin di depan hangat api unggun di tengah hutan belantara.
Indah nian memiliki teman yang meski tangan tak mampu menjabat, mereka mengingatmu dalam kebahagiaan mereka.
Jadi... PD nya dimana?
Hhee... apa cuma aku saja yang paham bahwa sebenarnya hadirku itu dinanti banyak orang, candaku ditunggu untuk memecah keheningan malam juga wajah imutku untuk teman selfie disetiap petualangan. (plak...)
Teman juga anugrah dari Allah untuk menemani kita agar tak merasa sepi dan sendiri mengarungi kehidupan dunia ini, menjadi tempat berpegang kala kita rapuh akan badai masalah, juga sebagai penasehat sewaktu kita lalai dalam mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang sebenarnya. Sayangi temanmu, jangan sia-sia kan kehadirannya.
Finally....
Mau berteman dengan saya?
Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

9 komentar

  1. Netul, teman adalah anugerah...menemani kita kala sepi

    BalasHapus
  2. Netul, teman adalah anugerah...menemani kita kala sepi

    BalasHapus
  3. Wewwww pengen selfie bareng Ciani aaaah

    BalasHapus
  4. Kita kan dah temenan mbak Ciani...😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyiiik...maulah jadi temen seperjalanan.

      Hapus
  5. Ayok mbk Ciani, katanya mau muncak bareng? Terus selfie bareng deh :D

    BalasHapus
  6. Boleh dong mbk jadi temennya haha
    Aku juga suka selfie lhoo mbk 😂😂

    BalasHapus
  7. Maulah diajak jalan Jalan mendaki gunung

    BalasHapus

Posting Komentar