Gaung Kusta Bersama Babinsa dan PKK


Halo sahabat sehat.. udah tahu belum kalau ternyata Indonesia menduduki peringkat tertinggi ke-3 di dunia dengan 18 ribu kasus kusta lho. Waduuuh… ini bukan sesuatu yang patut dibanggakan ya.

Fakta yang mengejutkan lainnya adalah per tahun 2017 ada 6,6 orang per 1 juta penduduk yang mengalami disabilitas akibat kusta padahal nih ya target pemerintah adalah kurang dari 1 orang per 1 juta penduduk. Jauuuuuh banget ini mah.

Kok bisa sih, dimana letak permasalahannya?

Sosialisasi dan edukasi menjadi jalan keluar untuk meruntuhkan pandangan masyarakat tentang penyakit kusta, ketidaktahuan adalah sumber kesesatan yang sangat menjerumuskan.

Yuk, kita cari tahu apa sih kusta itu.

Kusta Bukan Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan

Kusta adalah penyakit kulit yang bisa disembuhkan, bahkan pengobatannya ditanggung oleh pemerintah loh.

Penting banget nih untuk tahu apa sih ciri-ciri awal penyakit kusta, jadi jika kamu menemukan ada bercak kulit yang berwarna kuning atau kemerahan tapi tidak gatal dan mati rasa maka segera periksa ya ke fasilitas kesehatan karena kemungkinan itu adalah kusta.

Semakin cepat mendapat pengobatan maka semakin cepat juga kusta bisa disembuhkan.

Stigma masyarakat yang menganggap kusta adalah penyakit kutukan ini lah yang membuat penderita atau keluarga penderita malu untuk berobat. Salah kaprahnya ngawur sekali, walaupun bisa disembuhkan namun jika telat atau tidak diobati bisa berbahaya bahkan mengancam jiwa loh.

Stigma lainnya adalah bahwa orang dengan penyakit kusta tidak boleh didekati. Iya memang sih kusta itu penyakit menular namun tidak semudah itu, harus ada kontak fisik dan dalam jangka waktu yang lama. Jadiii… jangan jauhi penderita ya, justru itu akan menjadi beban mentalnya yang mungkin bisa penghambat penyembuhannya.

Dengan membawa penderita berobat juga bisa mencegah penularan loh. Setiap anggota keluarga yang berada dekat dengan penderita nantinya akan diberikan obat prophylaxis sebagai upaya pencegahan penularan.

Nah, kalau udah paham gini kan lebih ringan ya jadi ga parno lagi bahas kusta dengan orang-orang sekitar. Sayangnya memang belum semua lapisan mendapatkan informasi kebenaran tentang penyakit kusta, untuk itu NLR indonesia melakukan kegiatan Roadshow Leprosy di Slawi dan Tegal yang melibatkan Babinsa dan PKK.

Roadshow ini bertujuan untuk membuka ruang berbagai informasi dan meningkatkan kesadaran kepada jaringan dan masyarakat umum tentang kusta.

Penasaran? Yuk kita lanjut…

Peran Serta Babinsa dan PKK dalam Sosialisasi Kusta

Penanganan kusta di indonesia akan efektif jika dilakukan bersama dengan bantuan berbagai pihak, untuk itu Babinsa dan PKK hadir ikut serta dalam sosialisasi dan edukasi kusta pada masyarakat.

Kapten Inf Shokib Setiadi (pasiter kodim 0712 / Tegal) mengatakan bahwa untuk meruntuhkan stigma negatif tentang kusta maka kegiatan yang berhubungan dengan sosialisasi kusta harus dikemas dengan cara yang bahagia, salah satunya dengan mengadakan senam sehat untuk para warga. Pendekatan ini sangat efektif sehingga masyarakat lebih mudah untuk menerima informasi yang benar tentang kusta.

Babinsa berperan penting dalam melakukan komunikasi dan koordinasi dengan dinas terkait serta mendampingi dan mengumpulkan warga untuk sosialisasi kusta di setiap kegiatan.

Sadar bahwa tidak cukup satu dua kali sosialisasi, Babinsa akan selalu menyelipkan informasi tentang kebenaran kusta pada setiap kegiatan saat terjun langsung ke masyarakat. Upaya ini diharapkan mampu menekan angka penderita kusta di Slawi dan Tegal, tutup Kapten Inf Shokib Setiadi saat talkshow bersama ruang publik KBR.

Sosialisasi ini juga sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat seperti yang disampaikan oleh Ibu Elly Novita, S.KM, MM sebagai wakil ketua Pokja 4, TP PKK Kabupaten Tegal, “Dengan adanya sosialisasi dan edukasi tentang kusta oleh dinas kesehatan, masyarakat mulai terbuka bahwa kusta bukanlah kutukan namun penyakit yang bisa disembuhkan.”

Namun, stigma yang telah bertahun-tahun melekat memang sangat sulit untuk dilepaskan. Untuk itu Ibu Elly berharap akan ada evaluasi lanjutan setelah edukasi ini agar mengetahui sejauh mana masyarakat memahami dan mengerti hal apa yang harusnya dilakukan terhadap penderita kusta.

Perjalanan panjang tentang sosialisasi dan edukasi kusta baru dimulai, kita bisa juga loh ikut serta dengan lebih dulu mengenali apa itu kusta, deteksi awal kusta dan penanganan jika sudah terjangkit kusta. Yuk bergandengan tangan, indonesia bebas kusta bisa kita wujudkan.

Salam sehat untuk kita semua.
Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

Posting Komentar