Manusia Sok Tahu

Posting Komentar
Manusia sok tahu

Hadirnya buah hati menjadi pelengkap sebuah keluarga

Bahkan dinanti segera setelah ijab qobul dilafadzkan

Beberapa pasang pengantin baru segera mendapatkan amanah tersebut

Namun, tak sedikit pula yang harus bersabar menunggu lebih lama lagi

Sebenarnya kebahagiaan bukan semata tentang detak janin dalam rahim

Tapi kenyataannya lidah orang-orang disekitar membuat merana jika ia tak kunjung hadir,

Ahh, benarkah lebih cepat lebih bahagia?

Ataukah lambat berarti sengsara?

Sudahlah...

Berhenti menjadi manusia sok tahu

Tuhan bukannya pilih kasih justru Dia lebih mengerti hamba-Nya 

Tolong jangan sama ratakan kebahagiaan seseorang

Tolong jangan paksakan mereka harus sesuai dengan inginmu

2021

Tuhan masih berikan kesempatan

Mari jangan sia-siakan

Gunakan waktu untuk hal bermanfaat

Hentikan membuat orang lain terluka

Kita manusia, tak tahu apa-apa

Mari mencoba menjadi pribadi lebih baik

Bersihkan hati dari penyakit iri dengki


Puisi ini sebenarnya ungkapan pribadi terhadap keadaan yang aku alami. Jadi September 2019 aku menikah dan baru beberapa bulan orang-orang terdekat sudah mulai memertanyakan hadirnya calon buah hati. Yah, aku dan suami sepakat untuk tidak peduli. Toh, kami tidak perlu terburu-buru juga.

Beberapa kali suami menenangkan hati, jika setahun kami belum diberikan amanah maka akan menempuh berbagai ikhtiar namun Maha Besar Tuhan yang terbaik dalam menulis skenario. Di bulan ke delapan, detak janin itu terasa, melambungkan beragam rasa, syukur dan doa tak henti dipanjatkan untuk kesehatan semua, ibu-ayah- juga calon buah hati.

Hikmah Menanti Buah Hati

Manusia terkadang lupa bahwa banyak hikmah dari setiap takdir yang Allah tentukan. Sedikit berbagi, berikut hikmah yang dapat aku petik dari kehadiran calon buah hati yang butuh waktu sedikit lebih lama :

1. Lebih Mengenal Pasangan

Aku dan suami berasal dari kota yang berbeda, sebelum pernikahan hanya beberapa kali bertemu sehingga banyak sekali hal yang belum diketahui. Hidup berdua sebelum hadirnya calon buah hati membuat kami memiliki waktu untuk saling mengenal, menyesuaikan dengan kepribadian yang bertolak belakang juga hal-hal remeh yang terkadang membuat kesal.

Perbedaan bahasa daerah di awal pernikahan menjadi salah satu hal yang bisa berujung pada perdebatan, terkadang tidak sengaja berucap dan sedikit marah ketika pasangan tak memahaminya.

Banyak hal yang perlu didiskusikan untuk mencapai kesepakatan bersama, meminimalisir pertengkaran dan mempersiapkan kehidupan yang nantinya badai akan lebih kuat menerjang.

2. Beradaptasi dengan Lingkungan Baru

Aku ikut pindah mengikuti suami, ternyata tidak memiliki pengalaman merantau sedikit menyulitkan proses adaptasi ini. Perbedaan bahasa, budaya hingga makanan membuat stress dan terkadang menangis di malam-malam sepi.

Suami terkadang bingung harus bagaimana, jika emosinya tidak stabil kadang ia marah dan mengatakan bahwa ini bukan hanya berat di aku saja tapi kedua belah pihak. Puji syukur Allah menguatkan kami.

3. Memulai Karier sebagai Blogger

Kami berkenalan di komunitas menulis online nasional dan sebelum menikah sudah sedikit mengenal dunia blog. Setelah menikah, qodarullah banyak sekali acara blogger di kota Bandung. Beberapa kali kami menghadiri acara, menginap di hotel, mencicipi makanan gratis dan jalan-jalan hampir setiap weekend.

Teman-teman baru membuka kesempatan untuk mengenal lebih jauh lagi dunia blog ini dan sangat bermanfaat sampai sekarang.

4. Pandemi Hadir

Pandemi menjadikan beberapa kegiatan di luar berhenti total, tak ada undangan ataupun staycation. Semua serba online dan di rumah saja. Saat itulah, Allah hadirkan janin dalam rahimku. MasyaAllah, semua tepat pada waktunya.

Berulang kali mengucap istighfar karena sempat mempertanyakan juga beberapa kali terpuruk sedih dengan omongan orang.

Oohh, sungguh alangkah indah jika sedari awal kita percaya bahwa jalan takdir yang tertulis pasti sempurna.

Oiya... Puisi ini aku bacakan juga loh di channel YouTube pribadi, silakan yang penasaran, hhee.

https://youtu.be/O2E-lGsWjpg

Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

Posting Komentar