Apa Jadinya Tanpa Ada yang Peduli?

7 komentar

Begini, jadi dari sekian banyak grup yang saya ikuti ada satu yang ga pernah sepi, iya ada aja yang muncul, entah bahas hal penting sampai hal-hal yang biasa aja. Dari pagi sampai malem terus ke pagi lagi, hhee, ga tidur apa ya mereka?

Nah, karena ini grup, maka banyak penghuni yang memiliki pandangan berbeda, wajarlah namanya juga banyak kepala kan? Pro dan kontra tentang fungsi grup yang sesungguhnya.

Nah lagi, yang buat saya salut adalah ada saja orang yang mau menengahi. Kenapa tebak?

Karena mereka peduli. Orang-orang yang memperhatikan supaya grup tetap nyaman bagi para penghuninya, juga tidak melenceng dari fungsi awal pembentukan.

Lalu saya bergidik ketika membayangkan apa jadinya tanpa kehadiran orang-orang yang peduli?

Tak ada lagi guru yang tulus menekankan bahwa fokus terpenting dari ilmu adalah pengamalan.

Entah bagaimana para pasien melewati masa kritis mereka tanpa pengawalan dari ahli medis yang lemah lembut melayani.

Masa depan bangsa yang akan diusung oleh para generasi hebat di mana orang tua yang membimbing sepenuh hati, menjadi negara yang kuat mental dan berdikari.

Tumpukan sampah yang menyengat andai kata petugas kebersihan asal-asalan mengerjakan tugasnya.

Jalanan rusak, penuh lubang, berbahaya bahkan bisa merenggut nyawa jika saja pemerintah tidak cepat aksi dalam memperbaikinya.

Saudara-saudara kita yang kelaparan, kekeringan, berjuang bangkit kembali dari cobaan bencana alam. Sungguh butuh kita untuk memperhatikannya.

Jeritan orang-orang yang mempertahankan keyakinan mereka, meski jauh dari jangkauan tangan pun tak luput untuk minta dipedulikan.

Jangan diam begitu, jangan nyaman dengan keadaan yang sekarang. Kita bisa menjadi bagian dari orang-orang yang peduli loh, pejuang keadaan untuk mencapai kedamaian bersama.

Satu lagi, seseorang yang begitu peduli dengan segenap jiwa raga beliau, menanti, mendoakan, memintakan ampunan, menyediakan air kehidupan kelak, sungguh telah jelas dari siapa suri tauladan sifat peduli yang menggetarkan jagad raya itu, Al-Musthafa Al-Hasyimi, penutup para nabi, Rasulullah SAW.

Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad.

Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

7 komentar

Posting Komentar