"Dia gila.. dia gila."
Satu dua berbisik sambil menunjuk-nunjuk ke arah lelaki tua dengan kaki ditekuk itu.
"Katanya tidak perlu makan."
Aku tertarik dan mendekat, mencoba menguping pembicaraan.
"Makan menyebabkan orang mati."
"Dia gila... dia gila."
"Maklum saja, mana pernah orang macam itu mengeyam bangku pendidikan.
"Dia gila... dia gila."
Dahiku mengkerut. Makan bisa membuat orang mati? Iya benar jika makan racun.
"Katanya makan tidak bisa menghapus lapar."
"Dia gila... dia gila..."
Dahiku semakin mengkerut. Makan tentu agar tidak lapar bukan?
"Katanya makan hanya membuat orang tidak menjadi manusia."
"Dia gila... dia gila..."
Aku sudah tidak tahan. Maka kuhampiri lelaki tua itu, yang kakinya tertekuk, duduk bersimpuh di depan pintu masuk pasar.
Ada piring plastik di sana. Di hadapannya. Kutaksir dulu warnanya biru cerah, kini pudar seiring berlalunya zaman.
Ada piring, alat makan, pasti lelaki tua itu makan, setidaknya dulu, mungkin saja. Kini... lelaki tua itu mencoba peruntungan. Ya, lelaki tua itu makan laba-laba yang mencoba membuat sarang di atas piringnya.
"Dia gila... dia gila..."
Posting Komentar
Posting Komentar