Aku melongo di depan pintu, lalu tersenyum canggung menyadari siapa sosok yang berdiri di hadapanku kini.
"Syukurlah inget."
Aku mengangguk, "Ada apa, Mas?"
"Ga papa, jadi bener ini rumah kamu?"
Kembali aku mengangguk.
"Ya sudah cuma mau memastikan saja, aku pamit."
Lah...
Lelaki tadi adalah orang yang belum sekalipun bertukar sapa, kami sering bertemu di dalam bus jurusan Jogja-Solo. Hanya sesekali tersenyum dan mengangguk, itu saja. Dari seragamnya mudah menebak ia adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Angkatan Udara.
Dua hari yang lalu saat aku ada urusan ke Jogja, di dalam bus bertemu dengan Mia, teman SMA yang sudah lama kehilangan kontak, kami berbicara panjang lebar hingga tak menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikan kami.
Badan tegapnya menghilang di balik tikungan, ada yang berdesir menyadari orang asing itu menyimpan sesuatu, semoga semua akan baik-baik saja.
Wow...penggemar baru dik cili
BalasHapusSiapa, Ci?
BalasHapusWowww
BalasHapuskoment di atas saja kok cuma "wowww" doang.. wkwk
BalasHapusTrue Story?
BalasHapusAda yang guling-guling lho nanti :)