Sapi Terbang

3 komentar
Aini berjalan mundur, mengendap-endap, berusaha tak sedikitpun menimbulkan suara. Dihadapannya ada hewan sebesar sapi namun bukan benar-benar sapi sebab ada sayap di kedua sisi tubuhnya. Pernah sekali hewan tersebut menyeringai, deretan gigi tajam membuat Aini mampu menerka semacam apa mangsa hewan aneh itu.

Tangan kiri mencengkram erat rak-rak buku, ada celah cukup lebar antara rak, ini saatnya melarikan diri.

Satu... dua... bersiap berbelok dan

Bukk....

Buku ditangan kanan Aini tergeletak di lantai, hampir ia berteriak untung saja kedua tangannya reflek menutup mulut. Otaknya masih mencerna kejadian ini saat lelaki dihadapannya memukulkan pinggiran buku tebal ke kepala, Aini mengaduh pelan.

"Kebiasaan..."

Aini sempurna sadar, ia telah kembali ke dunia nyata.

"Kenapa pakai jalan-jalan sih kalau baca novel fantasi?"

Aini menggeleng. Tak ada suara yang keluar.

"Otakmu jangan melulu diisi gituan, gila lama-lama. Tahu?"

Aini mengangguk. Tubuhnya menegang, tak bergerak sesenti pun.

"Tuh, tanda-tandanya jelas, ga bisa ngomong kan?"

Aini masih mematung, lelaki itu menghela napas pelan.

"Awas, aku mau lewat."

Aini tidak bergeser, masih beku di tempat yang sama.

"Mau aku tabrak?"

Aini mengangguk sedetik kemudian menggeleng namun tetap tak bergerak.

Lelaki itu menyerah, menepuk dahi, akhirnya mengalah memilih memutar mencari jalan lain.

Bukan... bukan lelaki itu yang membuat Aini tak mampu berkata-kata sebab dihadapannya, kurang dari dua ratus meter, hewan sebesar sapi dengan sayap di kedua sisi tubuhnya tengah memamerkan taringnya.


Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

There is no other posts in this category.

3 komentar

Posting Komentar