Setiaku menanti angin yang berhembus
Berharap Tuhan mengutusnya membawa balas rindu
Mempertemukan retakan pilu untuk bersatu
Hai sadarkah dirimu
Bahwa detik yang berlalu
Akan selalu sendu
Tanpa hadir ragamu
Mengertikah engkau
Harus kemana lagi aku menuju
Saat arah angin semakin semu
Bayangmupun kian kelabu
Kuajukan pertanyaan yang hanya satu
Aku yang telah lama menunggu
Bolehkah berharap lebih pada waktu?
Tak apa jika tidak adalah jawabmu
---++++-------
Haiissshhhh, maaf pak guru tugas puisi darimu sepertinya kurang memuaskan
Nyimak
BalasHapusHai kamu...sadarlah
BalasHapusWeeehhh....dapat tugas ya... hehe
BalasHapus