Pembaca Tulisan Saya

12 komentar
Yeyy, bahagia sekali saya. Akhirnya tulisan saya membuat seseorang yang sempat menghilang hadir lagi, eh. Dia mengomentari tulisan saya dengan mengirimkan pesan pribadi, entah mengapa ia tak ungkapkan saja semuanya dalam kolom komentar. Tapi baiklah, semua masukan yang membangun tidak akan saya tolak terlebih untuk meningkatkan kualitas tulisan, wahh terima kasih saya ucapkan pada kalian yang sudi akan hal tersebut.

Nah, karena kebetulan dia tidak begitu menyukai hal tulis menulis dan kesempatan untuk bergabung dengan grup ODOP batch 3 masih terbuka lebar, saya tawarkan saja. Tapi dia menolak sebelum penjelasan lebih lanjut saya utarakan. Tegas dia ucapkan bahwa cukup menjadi pembaca saja. Sayangnya dalam hati saya tidak setuju.

Belum lama kami menjalin pertemanan, sedikit tahu tentangnya maka kucoba membaca respon dari apa yang saya katakan. Di lain kesempatan saat kami beradu pesan lagi, kembali saya mencoba peruntungan untuk mengajaknya bergabung. Penolakannya masih sama, jadi pembaca saja. Hingga status salah satu akun sosmednya begitu menggelitik hingga aku beri jempol, lagi kami berdebat dalam lingkar pesan pribadi.

Alasan kali ini memang tidak berubah, justru malah bertambah. “Sibuk mbak,” begitu ujarnya.

Tiba-tiba saya teringat akan tulisan dimana intinya adalah 24 jam dari waktu yang diberikan Tuhan kepada makhluknya ternyata bisa berbeda masing-masing pribadi dalam menggunakannya. Dengan waktu tersebut ada yang bisa memimpin sebuah negara, menjalankan berpuluh roda perusahaan namun ada juga yang tidak becus mengurus dirinya sendiri. Saya contoh untuk hal yang terakhir, hhaa... tapi saya masih terus mencoba untuk memperbaikinya.

Tidak mungkin saya mengatakan hal yang terlintas di pikiran saya tersebut kepada dia, terdengar sok tahu, menggurui dan jika saya ada di posisinya akan merasa diremehkan. Hancur sudah usaha saya untuk mengajaknya menulis.

Lagian ngebet banget ngajak orang nulis sih, Ci?

Iya, banyak manfaat yang di dapat dengan menulis.

Apa aja, Ci?

Coba aja nulis dulu. Takutnya ntar saya dikira ngibul lagi.

Balik ke teman saya.

Kawan.. saat engkau berucap untuk menjadi seorang pembaca sadarkah bahwa engkau telah menjadi inspirasi lahirnya sebuah karya ini. Jadi bayangkan manfaat apa yang bisa kau tebar saat berikrar menjadi seorang penulis?

Terima kasih telah menjadi inspirasi saya malam ini. Di baca ya link blog yang saya kirim.

Oiya, haii odopers jangan diam aja. Setor link yuk, tulis yang baik-baik dan yang terpenting bermanfaat bagi pembaca. Kenapa? Karena saya menyebar link blog kalian kepada teman-teman. Tolong ya jangan permalukan saya, hhaa..


Happy Reading... Happy Writing... Happy Learning... 


Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

12 komentar

Posting Komentar