Hari
yang selalu kutunggu dengan semangat membara, kehadiran Bu Hermin
laksana sinar mentari yang menyusup diantara lebat pohon hutan
belantara, menghangatkan. Aku suka apa pun yang beliau perintahkan,
menulis, bercerita, membuat puisi, menyusun naskah drama dan banyak
lainnya. Itulah kenapa aku menyelesaikan tugas menulis ulang berita
hanya dalam tiga puluh menit dari delapan puluh menit yang
disediakan.
Mataku
berkeliaran ke luar kelas, mencari udara segar dari tumbuhan hijau
yang rindang hingga tubuh tegap Kak Frans memicu senyum semangatku
seketika, otak merespon gejolak jiwa dengan memerintahkan kaki
melangkah ke meja Bu Hermin untuk mengumpulkan tugas yang telah
kuselesaikan, “Bu, saya ijin ke belakang.”
Bu
Hermin mengangguk.
Ekor
mataku menangkap Kira yang kalang kabut melihatku terbebas dari
ruangan kubus
ini, sedikit berlari agar aku tak terbahak melihat tampang melasnya.
Kak
Frans berjalan seorang diri dengan
gulungan kertas pada genggaman tangan kirinya. Aku berjalan mengikuti
irama langkahnya namun tetap menjaga jarak aman hingga ia berhenti
tiba-tiba dan menoleh ke arahku.
“Kamu,
sini bantu aku menempel pengumuman ini.”
Detik-detik
keberuntungan untuk bisa berdekatan dengannya, hal yang akan
kupamerkan pada Cindy, Aurora, Delima dan teman-teman perempuan di
kelasku lainnya.
Tiba-tiba
pergelangan tangan kiriku
dicengkram kuat, hembusan
nafasnya terdengar jelas saat ia berbisik, “Kenapa kau
menguntitku?”
Hebat..
ia mengerti benar jika sedang terancam, “Kakak, berbaik hatilah.”
Aku
menarik diri beberapa langkah, kuusap pergelengan tangan kiriku yang
terasa nyeri. Langkahku menjauh dan sebelum terlalu jauh senyum
kemenangan tak lupa terlempar untuk Kak Frans yang masih penuh
selidik mengamati tingkah polahku.
Beberapa
lembar pengumuman ini akan menjadi alasanku pada Bu Hermin karena
cukup lama menghabiskan waktu di toilet. Tentang Kira? Hhaa, dia kan
memang selalu curiga padaku.
Bersambung....
Wah... sejak kapan jadi penguntit? Pindah profesi? Hahaha
BalasHapusCool..keren banget.
BalasHapusJiaahhh..moduss
BalasHapusJD penasaran seperti APA sosok Frans itu
BalasHapusMakin seru aja ... Mantap..
BalasHapusAku justru penasaran dg nama Aurora.
BalasHapusNama yg mengingatkanku pd seseorang 😊
Frans oh frans. Penasaran sekali
BalasHapuswah kalau ke belakangnya sama frans bisa seharian gak masuk kelas lagi hihihi
BalasHapus