Pelipur hati ayahku

4 komentar

Sebentar lagi ayahku sudah menignjak usia berkepala enam. Usia yang cukup pantas untuk menimang cucu. Beliau memang sudah menjadi kakek dari dua anak kakak sulungku, sayang mereka tinggal beratus kilometer jauhnya dari rumah kami.

Tenang....

Setiap harinya anak kecil berumur dua tahun ini bertandang ke rumah, baginya rumah kami adalah sekolah awal untuknya. Betapa naluri seorang kakek tersalurkan dengan hadirnya bocah kecil lucu nan menggemaskan ini.

Sepeda kecil dua roda + dua roda tambahan selalu menjadi andalan bocah ini mengelilingi desa, tapi sepertinya dia belum mengerti betul arah mengayuh yang benar. Sifat manjanya muncul dengan teriakan-teriakan melengking yang disambut senyum oleh ayahku. Jadilah ia sukses berkeliling desa dengan ditarik oleh tali kecil yang cukup kuat oleh ayahku.

Andai benar-benar cucu kandungnya yang sedang beliau kasihi pastilah tak perih hati ini melihatnya. Tapi apa daya, tak mungkin memaksa kakak sulungku untuk pulang. Ia punya kehidupan yang sedang diperjuangkan sekarang.

Naahhhh.... ayah, tunggu sebentar lagi. Ijinkan aku memperpanjang gelarku agar para tetangga lebih menghormatimu, setelah itu barulah kita pikirkan untuk menambah daftar nama cucumu.



Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

There is no other posts in this category.

4 komentar

Posting Komentar