Kepedihanku

2 komentar

Satu lagi dari kaum mu muncul...

Ya Rabb, kenapa susah sekali menjaga hati. Bukankah baru kemarin ku ikrarkan bahwa aku tak ingin menyakiti orang lain? Banyak hal yang kukorbankan kelak atas keputusanku ini. Karena apa ? Yaa... kalian memiliki hati yang tak boleh begitu saja dipatahkan. Aku menghargai itu, karena sejujurnya aku takut kelak menelan karma atas sikap-sikap manisku yang sepertinya tidak pada tempatnya.

Bukan maksud hati sebenarnya. Tapi, siapa yang tahu apa yang ada dalam setiap nurani manusia. Aku kalah, tidak... tepatnya aku menyerah.... yaa... aku menyerah.

Kubiarkan sendiri menjadi pilihan, tak ku ijinkan seorangpun untuk coba-coba mengetuknya. Kalian harus percaya, aku mampu menerka dengan pasti awal perkenalan kita hingga waktu dimana aku mundur untuk menolak perhatian berlebihan yang belum siap untuk kudapati. Teman-temanku pada akirnya akan tertawa sinis, mencemooh ku, menghakimiku dengan tuduhan keji mempermainkan hati lelaki.

Kalian yang dengan lantang begitu menyanjungku, hingga tetes darah penghabisan memperjuangkanku ternyata adalah salah satu alasan kawan-kawanku mencibirku.

Dengar... ku mohon... kasihanilah aku...

Hanya ada dua pilihan kini, ku pamerkan setiap pesona diri dan menutup mata untuk segala akibatnya atau menjaga diri meski dalam sunyi.

Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

There is no other posts in this category.

2 komentar

Posting Komentar