Alasanku Menjauh

2 komentar

Hape ku menyala lagi... di jam segini lagi... dan setelah kutengok ternyata orang yang sama lagi pula dengan isi chat yang sama lagi.

Hey kamu, aku mengenalmu sebagai teman, menjadi akrab setelah itu dan kini aku mencoba menghilang kala tercium aroma tidak tulus dalam pertemanan kita.

Dia tahu aku, aku yang selalu memiliki banyak alasan untuk mengakhiri percakapan online kita. Dengan gelar pembohong yang telah disematkan padaku, kenapa kau masih coba untuk mempercayaiku ??

Dia tak mungkin menyapaku di pagi hari, karena jika tidak ku jawab “pagi juga mas ee”, maka segera kalimat pamitan berangkat kerja yang menghiasi layar kaca hp nya.

Siang terik pun, saat mengingatkan tentang makan siang tak pernah lagi kuterima. Kenapa ? Karena dia paham balasanku yang undur diri untuk sebentar memejamkan mata.

Waktu seperti saat ini, ketika bulan baru memunculkan dirinya, temaram lampu taman meneduhkan jiwa, ketika dia paham aku tak lagi sibuk dengan tumpukan kertas penuh coretan tinta, dia menyapaku. Sayangnya tak kan segera ku balas, tapi pasti kubalas nanti. Nanti kala hanya suara binatang malam yang menghiasi dunia dalam kelamnya. Aku angkat tangan jika dia terlelap dalam penantian balasanku.

Salahkah aku ??

Kurasa tidak. Aku hanya mencoba menjaga diriku, menjaga hatiku untuk mulai berhenti memberikan harapan-harapan yang melambungkan kaum adam.

Kini mulai kusadari benar bahwa tak akan ada yang tulus dalam menjalin pertemanan antara lawan jenis, semakin dewasa semakin kusadari akan ada salah satu hati yang memendam perih entah terutarakan atau dalam diam.
Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

There is no other posts in this category.

2 komentar

Posting Komentar