Kebersihan lingkungan yang kita idamkan tentu saja bukan tanggung jawab orang lain, semua impian itu akan terwujud dengan adanya kerjasama dari semua pihak. Nah, karena ga bisa memaksa orang lain untuk sadar, bagaimana kalau kita yang memulai?
Salah satu penyebab rusaknya lingkungan hidup adalah dampak dari emisi karbon. Yuk kita cari tahu agar mudah menentukan langkah apa yang bisa kita lakukan.
Dampak Emisi Karbon
Sederhananya emisi karbon merupakan pelepasan karbon ke atmosfer yang disebabkan oleh pembakaran senyawa-senyawa yang mengandung karbon baik terjadi secara alami atau dilakukan oleh manusia.
Dampak dari emisi karbon ini ialah suhu bumi terasa panas, terjadinya perubahan iklim, dan pemanasan global. Waah, kok pas banget ya sama kondisi kita sekarang, hari-hari tuh kerasa panas banget bahkan malam pun tidur ga nyenyak karena gerah.
Tak hanya akan memengaruhi kesehatan, bahkan dampak dari emisi karbon ini bisa memicu banjir, kebakaran juga menyebabkan kelaparan hingga mengancam kestabilan ekonomi.
Ini nih lima penghasil emisi gas karbondioksida :
1. Pembangkit listrik tenaga fosil
2. Kendaraan bermotor tenaga fosil
3. Pembakaran hutan
4. Pembakaran sampah
5. Kegiatan industri
Dari kelima penyebab di atas kira-kira mana nih yang bisa kita kendalikan?
Sebagai masyarakat umum kita bisa banget loh ikut andil dalam pengendalian emisi karbon salah satunya tentang pembakaran sampah. Sudah banyak sekali penelitian yang mengungkapkan bahwa karbon yang dihasilkan oleh pembakaran sampah sangat buruk terhadap kesehatan. Apalagi nih terhadap anak kecil yang sangat rentan dan imunitasnya belum terbentuk sempurna, mudah sekali terjangkit penyakit pernapasan.
Ga tanggung-tanggung, bahayanya bahkan sama dengan asap rokok. Wuaduuh.
Langkah Kecil #UntukmuBumiku
Sampah sisa konsumsi rumah tangga memang masih menjadi PR besar baik di pedesaan terlebih di kota. Jika di kota sampah memang akan diambil oleh petugas kebersihan namun akhir pembuangan sampahnya pun belum tuntas hingga kini.
Berbeda dengan di pedesaan dimana sampah akan dibakar rutin di halaman rumah masing-masing. Memang bersih dan hemat namun ternyata dampak yang berbahaya mengancam.
Lalu kita bisa apa?
Jujur saya juga bingung, hhaaa.
Pembakaran sampah memang rasanya masih sulit untuk dihindari namun bisa dikurangi. Dan inilah langkah kecil yang saya lakukan dalam mengendalikan sampah rumah tangga.
1. Mengurangi Pemakaian Kantong Kresek
Sudah lama saya selalu menggunakan tas belanja jika pergi ke pasar atau membeli kebutuhan harian. Selalu mengatakan di awal agar pedagang tidak perlu memasukkan belanjaan ke kantong kresek karena saya sudah membawa kantong belanjaan kain sendiri.
2. Membawa Wadah saat Membeli Makanan
Dampak bahaya plastik terhadap makanan juga menjadi pertimbangan saya kenapa lebih memilih membawa wadah sendiri dari rumah.
3. Memisahkan Sampah
Memilah sampah organik dan non organik ternyata bisa mengurangi jumlah sampah yang harus saya bakar loh. Sisa potongan sayur dan bahan lainnya biasanya tidak saya bakar namun dijadikan pupuk kompos. Sedangkan bekas wadah plastik akan disalurkan ke tempat daur ulang.
Dengan begitu tidak harus membakar sampah tiap hari karena jumlahnya yg sedikit.
4. Membawa Botol Minum
Ketika berpergian memang saya usahakan untuk membawa botol minum agar tak perlu membeli air minum kemasan. Begitu pula dengan konsumsi harian di rumah, saya memilih untuk isi ulang air tanpa menambah sampah galon.
5. Belanja Sesuai Kebutuhan
Ingat yaa, apapun yang berlebihan itu ga baik. Selalu gunakan apa yang kita punya dan tahan diri untuk sekadar memuaskan nafsu belanja.
Naaah, lima cara di atas udah aku praktekin. Iyaa sih masih jauuuh banget tapi jika hal kecil seperti ini dilakukan oleh banyak orang bukan ga mungkin kita juga membantu dalam pengendalian emisi karbon kan?
“Kalau #BersamaBergerakBerdaya versi kalian apa nih? Boleh dong tulis di kolom komentar ya!”
Posting Komentar
Posting Komentar