Rezeki Enggak Kemana

10 komentar

Pekan lalu saat suasana hening temanku nyeletuk, "Eh mba, coconut delight masak sepuluh ribu dapet empat."

Aku yang biasanya fokus ga mau diganggu kalau lagi pegang kerjaan tergoda juga, "Ah masa? Kok bisa?"

"Iya, kadaluarsanya maret 2019."

"Mau dong mau."

"Tapi yang posting temenku ngawi, hhee."

Dih, menyebalkan. Udah semangat yang respons ternyata beda provinsi, heemm. Eh tunggu.

"Besok akhir pekan kan kamu pulang?"

"Eh iya bener. Mau?"

"Iya mau, mau. Dua puluh ribu deh."

"Santai dong. Banyak amat?"

"Keluargaku kan banyak. Enam orang."

"Oh iya bener."

"Bisa bawanya?"

"Tenang aja."

Oke, tak apa menunggu sepekan lumayan kan bisa minum susu harga miring gitu, jarang-jarang, hhaa. Sebenarnya aku ga begitu tahu pasti harga asli jika tidak ada promo, maklum saja perut rada rewel sama susu sapi, mungkin di atas lima ribu rupiah kali yah harga aslinya. Alhamdulillah cuma aku seorang, keluargaku yang lain menerima segala jenis makanan.

Rencanya aku dan temanku akan bertemu hari selasa, tapi ternyata hari selasa urusannya belum beres. Yah mundur sehari lagi deh.

Oiya, niat awal beli susu itu sebenernya buat adik bungsu. Yah, perbaikan gizi anak kos. Udah kebayang bakal ngasih dia lebih banyak dari yang lain. Ehh tapi hari senin dia harus balik ke perantauan, ada kelas katanya. Ya udah deh. Disimpen dulu bisa kali ya.

Sesuai jadwal, senin ragil balik ke semarang.

Rabu sore akhirnya pesananku datang, yeaaay. Dapet delapan, banyak ternyata. Berasa emak-emak bawa buah tangan buat anak-anaknya di rumah, hhee. Sore itu hujan dan saya tidak bawa jas hujan, taraaa basah-basahan selama dua puluh menit, insya Allah sehat ga masuk angin. Aman, semua susu terselamatkan di dalam jok motor.

Sepanjang perjalanan ga sempet mikir apa-apa selain banyakin doa biar selamat sampai rumah (dilema pengguna kaca mata). Alhamdulillah, sesampainya di depan rumah ada kejutaaaaann...

Ragil berdiri di depan pintu.

Eh. Kok?

Ternyata dia pulang, ada tugas terjun lapangan. Baru sampai juga. Belum masuk rumah, masih pakai jas hujan. Allahu Akbar.

Rezekimu dek 😊

“Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku” – Umar bin Khattab

------
Ragil : anak paling akhir

Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

10 komentar

Posting Komentar