Rantang berisi nasi dan bermacam lauk menghambur di pematang sawah. Tempe dan tahu goreng satu dua berloncatan mendekati tanaman padi yang baru saja dibenamkan. Luapan emosi membuka rangkaian erat bekal yang sedianya akan aku persembahkan untuk dirimu.
Raut muka itu berubah pasi pun dengan sosok di sampingmu yang dengan cepat pergi tunggang langgang menjauhi gubuk di pinggir aliran sungai ini.
Aku masih terpaku, tidak percaya tepatnya.
Ada akar yang menghujam kuat di mana aku berpijak. Mataku menggenang, tak ada yang tertahan, apa yang ingin keluar sungguh aku ijinkan.
Siang ini kejadian itu berlalu cepat namun menjelang malam waktu melambat hingga enggan untuk beranjak.
Pagi sekali kau datang ke rumah, mengetuk pintu dengan serentetan kata yang hendak menjadi tameng sebuah kesalahpahaman.
Semua sudah jelas, tiada takut orang yang tidak bersalah. Terbiritnya ia membuatku bukan hanya menuduh bahwa ada sesuatu yang sudah kalian lakukan, tanpa sepengatuanku tentunya.
"Aku mundur," lirih dalam getar aku bersuara.
Cangkul yang tergenggam oleh tangan kananmu engkau letakkan bersiap untuk menepis kata-kataku.
"Baiklah, maafkan aku."
Tersenyum aku ada dalam getir.
"Ini tidak akan terulang."
Aku menggeleng, tak ada yang bisa memastikan terlebih ada kecewa yang menyesakkan.
"Aku melepaskanmu dari segala bentuk pengekangan."
Kini ia yang menggeleng, ke kanan ke kiri, lebih kuat.
Mungkin ia lupa akan janji-janji yang terucap untuk menemani hidupku, kelak.
Aku mengaku kalah, menjadi manusia lemah yang memperturutkan nafsu semata, terburu-buru menilai makna cinta, kita tidak boleh saling menyakiti terlebih sebelum ada ikatan yang dibenarkan agama. Bukan begini seharusnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Seorang Tuan Putri berdiri di bawah rintik air langit, matanya menerawang jauh ke dalam hutan, ia tak beranjak meski hujan sem...
-
Hay kawan, kalian pernah lihat teman atau bahkan saudara yang upload gambar diri mereka di puncak gunung dengan tulisan ...
-
One Day One Post adalah komunitas yang telat ku ketahui, kalau lebih cepat pasti aku akan tergabung dalam ODOP 1 berjuang bersama di...
-
Gerakan One Day One Post batch 3 telah dibuka, gelombang calon penulis-penulis berbakat disatukan menjadi sabuah keluarga. B...
-
Ayam atau telur ? Telur atau ayam ? Hayoo... Tebak mana yang duluan ada ? Jawab saja sendiri dan jangan beritahukan saya tentang pendap...
-
Apa gunanya payung ? Biar ga keujanan ? Wahh... Anda benar. Masih bergunakah di jaman dimana berjejal derungan mesin menunggu perubahan la...

Ohhh jadi mereka tuh blm menikah gitu ya kak cili???
ReplyDeleteAsyik juga bacanya
ReplyDelete