Dalam Gelap

4 komentar




Pagi masih buta saat kudengar ia tertatih dengan nafas yang memburu, benarkan ia pasti datang, dasar pengecut.

“Keluaaarrrr...”

Lantang suaranya mengoyak pekat, jelas hanya satu kata sebab tenggorokannya tersekat.

“Siapa yang pecundang, hah? Keluaaaarrrr.”

Belum, belum waktuku untuk menampakkan diri. Biar saja ia berbuat sesuka hati. Tangan kanannya menyeka dahi, ada bulir-bulir yang menjadi saksi tentang pelariannya pagi ini.

“Ha ha ha ha ha... .”

Kini tawanya membahana, seolah menantangku. Faktanya ia yang sebenarnya tengah layu. Entah sejak kapan hati terluka itu mencari muaranya, sayang sekali ia tersesat dan tak mau berbalik arah.

Dadanya naik turun, tersengal ia oleh gejolak jiwa yang baru.

“Selesaikan sekarang. Keluaaaarrrr.”

Baiklah, baiklah, berisik sekali ia pagi-pagi. Aku akan muncul dan kalian akan menjadi saksi siapa yang akan memenangkan pertarungan ini. Bukan aku pecundang seperti yang ia kira tapi aku hanya tak tega mengagetkannya, itu saja.

Lihat... lihat... ia ternganga menatap kehadiranku, ada senyum dibalik derasnya air mata yang membanjiri, bersimpuh kini di atas dua lutut yang bergetar. Belum sempurna aku menampakkan diri ia telah menyerah. Sudah kubilang, jangan terburu-buru anak muda.

“Kenapa?”

Aku tersenyum, pertanyaan yang berulang.

“Kenapa kau masih muncul?”

Lirih suaranya tenggelam dalam isak yang dalam. Wajahnya menunduk malu untuk bertemu.

Aku merangkulnya dalam kehangatan, menghapus genangan di pelupuk mata. Saatnya aku berbisik untuk meyakinkannya.

Titah Tuhanku berlaku, hadirku adalah harapan baru bagi siapa saja yang mau menunggu. Anak muda, bangunlah, ada sesuatu yang harus kau kerjakan, jangan menyerah, percayalah pada Tuhan. Percayalah pada Tuhan.

Wajahnya terangkat, matanya terpejam, senyumnya mengembang.

Kini, sempurna aku menyinari dunia.



#tantangankelasfiksi1
Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

There is no other posts in this category.

4 komentar

  1. Balasan
    1. ga tau mbak rika 😂
      mau ikut2 kelas fiksi, tp ga dpt materinya ya terpaksa nulis aja, pokoknya nulis 😆😆

      Hapus
  2. Waah...sudut pandang matahari ya :D

    BalasHapus

Posting Komentar