Buaya Penunggu Lapas

3 komentar

Hari ini Badan Narkotika Nasional (BNN) memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2017 di Plaza Tugu Api Pancasila Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Perayaan HANI baru bisa dilaksanakan hari Kamis, 13 Juli 2017 disebabkan 26 juni tahun ini bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri.

Tema HANI 2017 adalah 'Peran Aktif dan Pemerdayagunaan Seluruh Komponen dan Potensi Bangsa dalam Menghadapi Keadaan Darurat Narkoba Menuju Indonesia yang Sehat.'

Masih jelas teringat berita tertangkapnya selebritis tanah air, Ammar Zoni. Aktor kelahiran 8 Juni 1993 ini ditangkap jumat lalu (7/7/2017) di kediamannya di kawasan Depok, Jawa Barat. Barang bukti yang ditemukan berupa satu toples daun ganja kering dengan berat brutto 39,1 gram cukup membuatnya dijerat dengan Undang Undang RI no 35 tahun 2009 tentang narkotika Pasal 111 ayat 1 dan 132 ayat 1 dengan ancaman pidana 12 tahun penjara.

Aktor muda, idola para remaja menjadi pecandu narkoba, apa kata dunia?

"Peringatan Hari Anti narkoba Internasional adalah salah satu keprihatinan, sehingga dibutuhkan sebuah gerakan untuk menyadarkan seluruh umat manusia terhadap penyalahgunaan narkoba," kata Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso dalam sambutannya.

Indonesia darurat narkoba.

"Dalam satu tahun saja, Indonesia kemasukan sabu dan ekstasi 250 ton dari Cina, belum dari negara lainnya, dan ini diserap habis di negara kita," kata Budi Waseso pada acara Forum Tematik Bakohumas yang diselenggarakan oleh BNN di Hotel Best Western Premier The Hive, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (11/7/2017).

Salah siapa?

Sudah bukan saatnya menyalahkan, sekarang semua pihak diminta untuk berperan aktif dalam menanggulangi masalah narkoba. Kesadaran akan bahaya narkoba yang bisa merenggut nyawa seolah hanya isapan jempol belaka. 

Miris jika melihat kenyataan bahwa Ayah dari pesinetron Anak Langit tersebut ternyata mengetahui jika anaknya, Ammar Zoni menggunakan narkoba. Entah dengan alasan apa pun sikap semacam ini tidak bisa dibenarkan. Dengan membiarkan anaknya menjadi pecandu maka seolah mempersiapkan masa depan yang sendu.


Rahasia umum lainnya adalah 50% peredaran narkotika dikendalikan dari lapas. Jadi penangkapan pengedar bahkan bandar sekalipun bukan jaminan Indonesia akan bebas.


Kembali Budi Waseso mengungkapkan bahwa hari ini tidak ada manusia yang bisa dipercaya. Itulah yang kemudian memunculkan ide baginya untuk mengganti penjaga lapas dengan buaya.


"Buaya tidak bisa disuap, tidak akan ada kompromi," tegas beliau.


Kelanjutan ide ini masih perlu dikaji ulang. Harapan terbesar BNN adalah mampu memutus rantai peredaran narkotika dan menuju Indonesia yang sehat.


Apa kamu setuju dengan ide ini?



Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

3 komentar

  1. Serem ih kalau penjaga lapasnya buaya. maksudnya buaya beneran kan? Bukan buaya dar*t

    BalasHapus
  2. Aku jg mau bawa2 amar zoni, tp nanti dia ke geeran..hehe

    BalasHapus

Posting Komentar