Puisi ke-789

Pagi masih buta saat kau mengenggam jemariku
Menuntun langkah untuk memilih baju
Aku ingat jelas saat itu
Pilihan jatuh pada warna biru

Bidadari...
Tiada kata yang mampu mengganti
Mencintaimu begitu berarti

Entah bagaimana nanti
Jika suatu waktu
Kau harus pergi
Bagaimana jika aku dulu?

Tangan lembutmu membelai pipi
Gelengan lembut menenangkan hati
Jangan risau untuk sesuatu yang pasti
Bukankah aku selalu disisi?

Andai suatu hari nanti
Aku menyakiti
Sudikah dirimu memaklumi?

Tatapan penuh kasih itu berbicara
Bahwa cinta melebihi segala
Lebih dari kata yang terucap
Kaulah pemilik jiwa raga


-----------------------------------

Bapak tersenyum, rupanya terharu aku masih mengingatnya. Jelas aku mengingat semuanya, seribu puisi cinta yang beliau gunakan untuk merayuku dulu.


Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

Posting Komentar