Usai

2 komentar
Undangan itu terkirim lewat pesan whatsapp. Satu persatu orang yang pernah hadir kini perlahan menjauh, yah, salah siapa dulu nggak mau diajak dekat, kan?

Bukan itu intinya, tapi.. ada hal lain.

Temanku, si pembawa berita membuatku terkejut saat pertama mendengar undangan ini. Nama mempelai yang tertera membuatku menahan napas untuk beberapa saat. Setelah otakku kembali bekerja, sadarlah bahwa nama yang sama untuk banyak orang. Fiuhh, bukan dia.

Dia... Ah ya, beberapa waktu lalu kami bertemu dan masih sama. Tak ada yang berani memulai untuk membuka percakapan. Terakhir kami bahkan diam hingga acara selesai dan itu meninggalkan rasa kecewa yang teramat bagiku entah bagaimana dengannya.

Canggung ini bukan serta merta tercipta begitu saja, ada kayu terbakar hingga menimbulkan asap, sayangnya kayu ini basah hingga tidak berakhir menjadi abu yang terbang tak berbekas.

Kenapa kita tidak bisa seperti yang lain? Bercanda, tertawa saat bertemu teman lama. Ahh, sudahlah, masing-masing tahu jawabnya.

Jika nanti, suatu saat, namamu benar-benar bersanding dengan yang lain... Maka aku akan datang, melihat rona bahagia terpancar. Saat itulah, masalah tentang rasa yang tak terungkap ini usai.
Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

There is no other posts in this category.

2 komentar

Posting Komentar