Air Mata Seo In Guk

7 komentar
Gambar terkait



Jalanan kota malam ini sunyi, sisa rintik hujan sedari sore meninggalkan aroma parfum kesukaanmu, parfum yang aku pilihkan seminggu lalu saat kita menghabiskan senja bersama di Seoul.

Air mataku mengalir deras tak mampu satu irama dengan redanya tumpahan air langit, jika kau disini pasti akan mengejekku, lelaki tidak boleh cengeng.

Tidak, aku tidak akan menangis selain tentangmu, segala hal yang berhubungan denganmu membuatku gila, sayang sekali kau tak mengerti isi hatiku. Kita sudah lama bersama, bukan?

Sejak ia hadir diantara kita semuanya berubah. Kenapa harus ia yang kau pilih? Cincin berlian melingkar di jari manismu tanpa lebih dulu memberi tahuku, tak kau anggapkah kebersamaan kita selama ini?

Baik aku mengerti, berulang kali kau katakan ini yang terbaik. Masing-masing dari kita tidak akan kehilangan satu sama lain, semuanya akan lebih baik, kau lakukan ini untuk kebaikan kita.

Huh, aku tak tahu apa yang sebenarnya sedang kupikirkan. Semakin aku berpikir tentangmu semakin mata ini tak mampu menahan genangan yang memberontak keluar, kenapa aku harus menangisimu? Kenapa? Mobilku tergoncang menerima segala pukulan-pukulan emosi yang meluap-luap. Ini semua salahmu.

Kecenderungan akan hadirmu membuatku tak mampu menerima ini. Percuma saja malam itu aku memelankan laju mobil, jalanan yang lengang tidak mendukung, genggaman erat tak mampu menahanmu untuk tetap disampingku.

Saat kau melangkah pergi, sejak itulah derai air mata tak henti membasahi hari-hari kelabuku.



**

Gadis dengan gaun pengantin putih berjalan menghampiriku, berputar lincah menunjukkan betapa baju ini serasi untuk tubuh mungilnya. Kedua kalinya jari manis dengan berlian ia tunjukkan, aku tak bisa apa-apa selain memuji sempurnanya ia di hari bahagia ini.

Calon mempelai pria menghampiri kami, gadis itu menggelayut manja memeluk kekasihnya. Aku hanya bisa tersenyum.

Tak adakah lagi kesempatan untuk kita bersama?

Hati yang telah retak ini sempurna menjadi serpihan-serpihan kecil melihat kalian berdua dengan senyum sukacita berjalan di atas altar, mengucap janji suci sehidup semati lalu saling mengunci dengan menautkan kedua bibir.

Remuk sudah segala harapan, aku menghindar dari keramaian yang meneriakkan kebahagian kalian, menyendiri di luar gedung, mencoba menenangkan hati dari gemuruh lara yang kobarannya tak kunjung padam.

Kau menghampiriku, aku masih bisa tersenyum setelah semua yang kau lakukan bahkan tak kuasa menolak ajakan untuk foto bersama. Melihat ia merapikan ponimu membuat perih luka yang menganga.

Cukup, aku pergi. Melaju diatas kecepatan rata-rata, tak peduli ini sangat berbahaya.

Jalanan kota malam ini sunyi, sisa rintik hujan sedari sore meninggalkan aroma parfum kesukaanmu, parfum yang aku pilihkan seminggu lalu saat kita menghabiskan senja bersama di Seoul.

Semua ini tak kan terjadi andai saja gadis itu tak kau hadirkan diantara kita.


Hasil gambar untuk please dont k will
  



-----

 Based on MV K.Will - Please Don't
Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

7 komentar

  1. Namanya bukannya seo in guk ci?? 😂 pas liat video klip ini untuk pertama kalinya aky kecele loh.. Ku pikir dia patah hati karna ceweknya mau maerid ma sahabatnya.. Ehh... Nggak taunya.. 😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. ketawan kak sas kpopers sejati nih jadinya tau..

      Hapus
  2. Eh, hhee aku ganti deh kak sas... Mksii koreksinya.

    BalasHapus
  3. Weh, keren sudah nulis tantangan nih.

    BalasHapus
  4. Salut buat mba ci,, aku lom nulis hehe

    BalasHapus

Posting Komentar