Pilihan Ali

7 komentar
Apa pun yang berhubungan dengan Ali selalu menjadi hal menarik untuk diikuti. Entah bagaimana bisa Ali menjadi magnet bagi setiap wanita di dekatnya, namun kebanyakan dari mereka hanya mampu memendam rasa dalam-dalam sebab Ali menutup hati untuk setiap wanita.

Hebohlah kini saat tersiar kabar bahwa Ali sedang mencari pasangan hidup. Bak putra mahkota dengan segala pesonanya mengumumkan sayembara untuk sehidup semati. Dengan satu syarat mutlak, adik kecil perempuannya haruslah menyukai wanita yang kelak menjadi istri kakaknya.

Berbondong-bondong semua wanita dari penjuru kota hingga pelosok desa datang mencari peruntungan. Tidak adanya syarat fisik yang diajukan membuat semua wanita percaya diri untuk mengambil hati Alia, adik semata wayang Ali yang baru berusia empat tahun.

Dari semua wanita yang datang terbagi atas beberapa tipe, pertama mereka datang seolah menjadi ibu dari Alia. Kenyataan bahwa kedua orang tua Ali telah tiada menjadikan jurus ini sebagai andalan. Mengajak Alia belajar, menyuapinya, membelikan es krim, membacakan cerita dan jalan-jalan kemanapun Alia mau.

Tipe yang kedua bersikap seperti anak kecil, membuat Alia bermain sepuasnya, tertawa terbahak-bahak, rona bahagia terpancar jelas dari wajah gadis kecil tersebut seolah ia menemukan teman sebaya.

Yang terakhir, bersikap tegas. Kehidupan anak yang telah kehilangan kedua orang tuanya tidaklah boleh dimanja, semua harus seimbang. Alia diajari untuk makan sendiri, membersihkan mainan setelah menggunakannya, cuci tangan lalu tidur siang menjadi keharusan.

Hari-hari berlalu, Alia mengeluh kepada kakaknya bahwa ia lelah. Ali tahu itu, dipeluknya adik kecil yang menggemaskan itu segenap jiwa. Andai Adiknya tahu keinginannya mencari istri juga karena Ali merasa Alia butuh sosok ibu, disamping Ali kesepian diusianya kini.

Sayembara ditutup dengan tidak ada satu wanita pun yang berhasil.

Hingga dua bulan berselang terdengar kabar mengejutkan bahwa Ali telah memilih satu wanita untuk dijadikannya istri. Semua wanita yang pernah mencoba berdebar menunggu nama siapa yang beruntung tersebut.

Desas desus bahwa wanita ini bukanlah satu dari yang pernah datang membuat mereka kecewa sekaligus penasaran tentang sosok wanita yang telah berhasil meluluhkan hati Alia.

Siapakah gerangan?

Ternyata Ali juga tak tahu namanya.

Apa? Lelucon macam apa ini. Bagaimana bisa Ali memutuskan untuk memilih wanita yang ia sendiri belum tahu namanya?

Begini ceritanya.

Sore itu saat Ali dan Alia berjalan-jalan di pasar malam angin bertiup cukup kencang, mungkin sebentar lagi hujan. Alia terlihat menggigil meskipun jaket telah menutupi tubuh mungilnya. Mereka baru saja turun setelah menaiki wahana sarang burung. Ali menggandeng adiknya menuju sebuah stand yang menjual makanan dan minuman untuk menghangatkan tubuh.

Sembari menunggu pesanan datang Ali mengajak duduk Alia di sebuah bangku panjang. Alia merengek minta pulang namun mereka terlanjur memesan, maka pecahlah tangis Alia.

Tiba-tiba seorang wanita datang menghampiri mereka, merendahkan tubuhnya di hadapan Alia, mengangguk ke arah Ali seolah meminta ijin. Setelah Ali membalas anggukan tersebut wanita itu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

Sayang, mau pake kerudung ini? Biar hangat, angin ga bisa masuk”

Alia menghentikan tangisannya, terdiam menatap sosok dihadapannya tanpa berkedip. Wanita tersebut langsung menggunakan kerudung kecil menjadikan Alia nampak semakin cantik.

Tuh lihat ada gambar gajahnya, suka ga?”

Alia mengangguk riang.

Wanita itu tersenyum, segera beranjak pergi. Ali buru-buru berdiri dari duduknya, 
“Maaf mbak, kerudungnya?”

Buat anak mas aja, nanti saya bisa belikan lagi untuk ponakan”

Entah rasa lega dari mana mendengar kerudung kecil itu milik ponakan wanita yang telah membuat Alia berhenti menangis sekaligus melukis senyum di wajah Ali.

Wanita itu semakin jauh melangkah meninggalkan gundah gulana di hati Ali yang terlupa untuk berkenalan.

Kak.. kak.. Alia mau pake kerudung gajah ini selamanya boleh?”

Ali teringat kembali kepada adik kecilnya. Mata bulat itu berbinar menatap gambar gajah yang terdapat pada kerudung barunya. Kerudung warna biru yang dihiasi renda putih pada sekelilingnya, juga pita senada di bagian depan, cocok sekali untuk wajah bulat Alia. Gemas sekali melihatnya.

Boleh sayang, nanti kita beli lagi yah yang banyak”

Alia melonjak girang memeluk kakak laki-lakinya. Ada rasa lega luar biasa saat mengetahui bahwa Alia kembali ceria, jika wanita itu mampu menjaga Alia maka aku yakin ia mampu menjagaku juga, hatinya mulai jatuh cinta rupanya.

Tak ada satupun informasi yang Ali tahu tentang wanita itu, tapi ia percaya Tuhan akan menuntunnya untuk menanyakan satu hal, bersediakan ia untuk menjadi bagian dari hidupnya. Itupun kalau Tuhan mengijinkan, tapi Ali percaya bahwa setiap pertemuan sudah diatur maksud dan tujuannya. Semoga itu kabar baik untuk akhir pencariannya.


------------++++++---------

Wanita dinikahi karena empat hal, harta, keturunan, kecantikan, dan agama. Pilihlah yang beragama, maka engkau bahagia. (HR Bukhari-Muslim)


Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

7 komentar

Posting Komentar