Bapakku Seorang Mentri

5 komentar
Malam itu aku tengah asyik bermain dengan kumpulan diksi yang terbatas, menyalin imajinasi liar ke dalam rangkaian kata lalu mengubahnya menjadi sebuah cerita. hingga tiba-tiba...

Byaarrr..... Peettt....

Gelap seketika. Mati Lampu.

Dengan meraba-raba aku berhasil bertemu bapak dengan senter ditangannya.

"Bantu Bapak, De"

Eeehh... bisa bantu apa ya aku?

Kami menuju rumah belakang, rumah tua dengan kondisi mengkhawatirkan, di tembok dekat jalan desa kami berhenti. Disitulah tertempel sekring utama untuk menyalakan lampu rumah. Ruangan terbuka, segera Bapak melepaskan bagian belakang sekring, memintaku fokus menyinari kedua tangannya yang sibuk mengganti kabel serabut.

Hebat kan aku tahu tentang kabel serabut? hhaa... Tanya dong sama Bapak, lumayan ilmu.

Bapak kembali memasangnya, mencoba mengubah arah sekring  menjadi on dan... taraaaa..... sekeliling bercahaya.

Aku kembali ketempat ternyaman, menghadap layar untuk lanjut meneruskan aksara yang tertata namun belum juga satu kalimat usai lampu kembali padam. Tak usah dikomando, aku mengekor Bapak menuju rumah belakang.

Beliau melakukan hal yang sama, melepas bagian belakang dengan memutarnya, mengamati sesaat kabel serabut yang baru diganti. Dari raut wajah beliau seolah berkata bahwa tak ada masalah, lalu cahaya senter terpusat ke dalam sekring.

Bapak menggoyang-goyangkannya, meniupnya, menggoyangkan lagi, meniupnya, lalu memasang. Kembali lampu menyala. 

"Cuma kotor," kata beliau

Dalam hati ingin sejenak berdiam disini, jadi jika nanti mati lagi tak perlu jauh-jauh untuk melangkah. Tapi karena Bapak pulang, menyeramkan rasanya harus berdiri sendiri di rumah tua yang lama tak berpenghuni.

Syukurlah lampu menyala dan tak mati lagi.

Bapakku tak banyak bicara, tapi beliau orang penting yang Pak Lurah pun sering mencarinya. Untuk apa?

Untuk meminta bantuan ketika lampu penerangan masuk desa mati. Bapakku bukan petugas PLN tapi telah lama warga desa percaya pada beliau untuk urusan penerangan.

Aku sering ikut serta menjaga sekring jika beliau sedang membenarkan lampu desa di malam hari. Bahaya jika orang-orang yang lewat berniat baik ingin menyalakan lampu mendekati sekring utama.

Bapakku memang keren luar biasa.

Perkenalkan, warga menyebut beliau Mentri Penerangan Desa.


 
Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

There is no other posts in this category.

5 komentar

Posting Komentar