Ping!
Ping!
Ping!
Aku
mengerutkan dahi, tumben sekali Mas Ilham sampai harus mengirimkan
pesan seperti ini. Pentingkah?
Ada apa
mas?
Siapa
cowok yang jadi poto profil?
Aaahh lelaki ini, aku rindu ia. Kemana saja seharian menghilang tak
ada kabar. Ini kesempatanku untuk bermanja dengannya, meski hanya
bersua via sosial media.
Ganteng
banget ya?
Siapa?
Besok
aku kenalin deh, jangan cemburu.
Jelas terlihat dari balasan-balasan singkatnya, ia pasti tengah
cemburu. Entah damai rasanya mengetahui ia begitu menaruh perhatian
pada setiap lelaki yang berada dekat denganku.
Ya udah
aku tidur.
Eh,
marah?
Huruf R sudah terlihat pada chat terakhir yang aku kirim. Namun dua
menit berselang tak ada tanda-tanda ia akan membalas pesan, mengetik
pun tidak.
Dia
kakak sulung aku.
Mencari
alasan setelah ketahuan?
Aku
serius, tadi hanya bercanda.
Selama
ini saat aku berkunjung ke rumahmu, tak pernah kudapati ada pemuda
disana.
Dia
diluar kota dengan keluarga kecilnya.
Terserah,
bercandamu sama sekali tidak lucu.
Maaf.
Dua menit berselang, sepuluh menit, tiga puluh menit, dua jam.
Pesanku tidak dibaca. Mungkin aku bercanda di waktu yang tidak tepat,
mungkin ia sedang lelah dengan rutinitas hari ini, mungkin suasana
hatinya sedang tidak baik. Aku tidak tahu. Bagaimana aku bisa tahu
kalau ia tidak mengatakan apa pun?
Kupandangi ponsel, berharap ia sekedar membacanya. Nihil. Huruf D
kapital masih bertengger indah disamping tulisanku. Permintaan maafku
diabaikan, aku bisa apa?
Baiklah, kedepan aku harus bertanya dulu padanya jika ingin bercanda.
Lebih baik seperti itu.
Dan tentang
waktu yang kata orang mampu menyembuhkan setiap luka, aku menantinya
sepenuh hati.
Siapa yg cemburu dik?
BalasHapusduuuh jadi malu
BalasHapusduuuh jadi malu
BalasHapusceritanya cemburu nih ye :D
BalasHapusGilang cemburu yaaa...hahahah
BalasHapusGilang cemburu yaaa...hahahah
BalasHapus