Romantisme yang Aku Janjikan

2 komentar

Selalu kalah jika beradu kata denganmu. Padahal aku jago membuat kaum adam melayang dengan ucapan-ucapanku selama ini. Entah kenapa tidak berlaku untukmu.
Jarak menimbulkan ragu, tak mengapa. Mesti berulang kali sepakat untuk yakin namun terkadang muncul alasan untuk sekedar pembuktian.
Tahukah engkau? Sekuat tenaga kukerahkan untuk merangkai sajak. Mencoba membuatmu percaya bahwa rasaku sama dengan getaran yang kau rasakan.
Tenang saja, banyak orang baik yang akan mengajariku menjadi puitis. Bukankah kau juga terlahir dari kalangan tersebut hai pujanggaku?
Pagi hadir lagi, membuka mata untuk membalas sapaanmu. Dan kau bertanya tentang menu hari ini. Ahhh... kau memang banyak maunya. Tak apa, aku tetap suka.
Peluh mengucur membasahi pelipis, kau tak perlu tahu hal ini. Sungguh ini sangat memalukan.
Sekali lagi... tenang saja … tenang...
Kututurkan jawaban atas segala gundahmu.
Untukmu yang disana.
Jika kau butuh bukti tentang kesetiaanku, tanyakan pada mereka.. orang-orang terdekatku, bapak, mama, kakak, adik juga sahabat-sahabat dekat.
Tanyakan pada mereka yang pernah mencicipi hasil masakanku.. simpan sendiri, rahasiakan aibku.
Tak apa.. mereka pula yang akan menjadi guru untukku. Mendidik penuh sabar mengajariku, tak apa.. jika sedikit keras bahkan galak.
Dunia modern tidak membatasi apapun, namun sungguh aku butuh mereka untuk mengontrol panas api, memilah beragam sayur yang layak, memastikan kematangan daging, juga menakar garam dalam arti “secukupnya” dalam resep masakan. Kasih, memasak tidak sesimpel itu, terlebih untukku.
Kau jangan lupa tersenyum disana, wanitamu sedang berupaya mewujudkan janjinya. Semua akan baik-baik saja. Yang terpenting nama-nama makanan yang kau suka sudah kukantongi.
Pendidikku akan memastikan bahwa suatu saat nanti... kau akan menikmati hidangan favorite dalam menu makan siang kita.
Ini romantisme yang aku janjikan.
Berjuanglah cintaku.. pesanlah waktu agar aku mampu menepati janjiku.
Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

2 komentar

Posting Komentar