Gadis Sendu episode sembilan

8 komentar
Tak perlu panik, cerita sebelumnya klik ini


Pagi hadir lagi dan Kira tidak menyambutku seperti biasanya.
Mau kuanter ke UKS?”
Aku ga sakit”
Tumben diem?”
Tidak ada jawaban.
Marah sama aku?”
Ya begitulah”
Sejak kapan orang marah tapi deket-deket? Ada yang ingin ia sampaikan namun terhalang rasa ragu. Tak peduli saja ahh, siapa juga yang butuh.
Mau kemana?”
Toilet”
Ikut”
Kira tahu, aku tidak benar-benar pergi ke toilet. Kami berjalan ke arah kantin dalam diam. Tiba-tiba dengan sengaja aku memutar arah dan terkikik mendengar ia mengumpat. Fokusnya tidak disini. Aku masih tak peduli, jika tiba di kelas nanti ia tak juga mau berbicara maka aku pun tidak akan bertanya. Sudah kubilang aku tak peduli.
Kemarin aku kena tampar Kak Frans”
Ini jelas menghentikan langkahku, namun bertahan untuk tidak merespon.
Kau tak ingin tahu apa penyebabnya?”
Aku mengangkat bahu.
Cuma ingin tahu dimana rumahnya tapi aku malah diterbangkan dan mendarat di antara rerumputan, tenang saja tidak terluka.”
Tanpa Kira tahu, aku menyimpan apa pun yang ia katakan.
Kak Frans bisa saja melukaimu lagi. Aku merasa ada ketakutan atau semacamnya yang menguasai pikirannya, bisa jadi jiwanya sakit.”
Aku sudah tahu.”
Apa? Kak Frans benar sakit jiwa?”
Anggap saja seperti itu, jika kau mendekatinya lagi kau akan ketularan dan menjadi gila juga.”
Kira bergidik.
Semoga ucapanku mampu membuatnya untuk tak mencari informasi lebih tentang Kak Frans, aku tak ingin ia berada dalam masalah. Terlebih aku tak ingin ia tahu siapa sebenarnya Kak Frans.

Bersambung...


Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

There is no other posts in this category.

8 komentar

Posting Komentar