Gadis Sendu episode ke-tiga

14 komentar
Jangan lupa tengok episode pertama dan juga episode dua


Suara bel pertanda awal dibukanya proses belajar mengajar telah berbunyi dua kali berturut-turut. Banyak sekali macamnya, bunyi satu tandanya kita pulang lebih awal karena para guru akan jalan sehat, rapat atau sekolah digunakan untuk pertemuan se-kabupaten. Berdentang tiga kali merupakan kelegaan pertama karena lima belas menit ke depan bisa merenggangkan otot, otak juga perut. Tiga kali dengan bunyi terakhir yang lebih panjang dari yang lain merupakan sesuatu yang ditunggu, pulang. Ada juga bel berbunyi empat kali untuk pengumuman penting dari sekolah, kalau lima sepertinya jangan bisa panas kuping para penghuni sekolah ini.
Lima menit setelahnya masuklah guru muda dengan seragam batik biru melangkah cepat, kerudungnya berkibar oleh angin yang lumayan keras berhembus. Senyumnya manis sekali, tatapannya menyapu seluruh isi kelas dan berhenti saat tertuju padaku, ahh pertanda tidak baik ini.
Saya ingin murid laki-laki dan perempuan duduk terpisah, tidak boleh bersebelahan”
Nah kan benar...
Aku melirik Desuu, sial ini anak sok sibuk dengan pena warna-warninya dan tak perduli padaku barang sedikitpun. Akhirnya aku duduk disamping murid laki-laki yang pendiam dan tak banyak tingkah juga sepertinya bukan kutu buku hanya kurang paham tentang bersosialisasi.
Adakah siswa yang belum hadir?”, suara bu guru yang sedikit menyebalkan itu menggema di seluruh ruangan.
Teman sebangkuku mengangkat tangan dan berujar, “Lirna sedang sakit bu.”
Entah tahu dari mana informasi itu aku tak peduli.
Baiklah, jadi tidak akan ada yang duduk sendirian lagi. Diawal perjumpaan kita ini akan dimulai dengan perkenalan masih-masing diri.”
Sudah tak berminat lagi aku dengan penjelasan panjang lebar guru tersebut. Desuu masih asyik dengan goresan yang tak kupahami.
Hey Desuu...”
Bagus ia mendengar lirih suaraku dan terukir senyum simpul pada wajah bocahnya lalu kembali ke aktivitasnya semula. Sial.. dia tak menggubrisku.
Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

There is no other posts in this category.

14 komentar

  1. Emang enak dicuekin. 😀
    Tp kayaknya Desuu jg pengamat yg baik.

    BalasHapus
  2. Weleh...Desu begitu ya...

    BalasHapus
  3. Ih... Jail ni laki2nya..
    Dengerin guru ngomong.. Nnti dijwer.. Hr..

    BalasHapus
  4. Belar yang baik yah. Jangan nakal

    BalasHapus
  5. Waah Desuu sok cuek apa bener bener cuek

    BalasHapus
  6. Waah Desuu sok cuek apa bener bener cuek

    BalasHapus
  7. Desu tuh siapa sih namanya?
    Desu desu desu...., kek anak kecil mainan pistol :D

    Itu Desu suka nggambar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. asli ngakak aku net baca komenmu ini. dan entah bagaimana otakku mengimajinasikan anak kecil main desu desu..hahahahaa

      Hapus
  8. Si desu pura2 cuek. Padahal senang diusili ama si cowo. Hihihi
    Asal tebak aja... ehm,

    BalasHapus
  9. Desu ini mungkin tipe tipe cool kayak pemain drakor ya

    opo to iki mak..

    BalasHapus
  10. Waah desuuu 😀😀
    Ditunggu kelanjutannya mbk 😊 biasanya berawal dr cuek jadi sahabat hehhe sok tau yaa 😂😂

    BalasHapus
  11. Desu, asal jangan madesu ya. Masa depan suram

    BalasHapus
  12. Desu, asal jangan madesu ya. Masa depan suram

    BalasHapus

Posting Komentar