Mengenal Hakikat Wakaf

23 komentar
Wakaf adalah hadiah atau pemberian yang disediakan untuk keperluan umum. Contohnya Pak Haji mewakafkan tanahnya untuk pembangunan masjid.
Biasanya sering kita mendengar kebanyakan tanah wakaf diperuntukkan selain masjid juga untuk madrasah atau makam, setuju? Ternyata bukan sesempit itu pengertian wakaf.


Kunjungan ke Kebun Indonesia Berdaya Subang, Jawa Barat membuat saya pribadi mengerti apa arti wakaf yang sebenarnya, pemaparan dari dompet dhuafa sangat jelas bahwa hakikat wakaf tidak mululu berputar pada Masjid, Makam dan Madrasah saja namun lebih luas lagi tentang kegiatan yang produktif. Bagaimana wakaf dari wakif (pemberi wakaf) menjadi lebih bermanfaat untuk banyak kaum dhuafa, inilah yang mendasari dompet dhuafa memilih pembebasan lahan untuk menyalurkan kepercayaan wakif.




Di perkebunan ini saya melihat sendiri, sejauh mata memandang terhidang pohon buah naga yang tertata rapi, sayangnya belum berbuah, jadi ga bisa ngrasain panen deh. Ada dua jenis buah naga yang ditanam di sini, buah naga putih dan merah, oh ya ga cuma itu saja, ternyata di sela-selanya ada buah nanas loh, untuk pemanfaatan lahan kosong, begitu kata pemandu.


Makan buah naga sih pernah, tapi liat pohonnya baru kali ini, bener deh serius. Kalian udah tahu kalau ternyata pohon naga butuh penyangga? Iya, jadi tuh sebelum ditanam benih, ada penyangga buatan (semen dan pasir) setinggi 200 cm yang ditanam dulu sedalam 50 cm. Kenapa harus semen? Karena ternyata kayu tak cukup kuat menopang buah naga.


Nah, tak cuma buah naga dan nanas yang ada di tanah seluas 10 hektar ini loh, ada juga sentra ternak kambing dengan kapasitas 300-500 ekor yang dipersiapkan untuk qurban, boleh juga untuk aqiqah. Pemeliharaannya ga main-main loh, sekiranya berat hewan ternak belum layak untuk dijadikan hewan qurban maka ya tidak akan dijual, akan ditinggal dan nantinya pendapatkan perawatan untuk penggemukan.



Oiya, 10 hektar perkebunan ini jelas tidak kami jelajahi seluruhnya, dan yang utama ternyata terlewat. Apa tebak? Perkebunan nanas. Iyaaa, nanas bukan hanya ditanam di antara pohon naga saja, namun memiliki lahan tersendiri, sebab inilah yang menjadi inti dari lahan produktifitas dompet dhuafa di Subang.

Kemarau panjang jelas berdampak pada perkebunan ini, nantinya masalah irigasi akan segera diatasi dengan penambahan sumur. Doakan segera terealisasi yaa kawan, aamiin.


Perjalanan tiga tahun yang mengharu biru menguatkan langkah dompet dhuafa mengolah perkebunan hingga menjadi seperti ini. Dengan total luas sekitar 10 hektar ada 30 keluarga yang diberdayakan. Saya ikut berkaca-kaca menyaksikan Pak Eman, salah seorang petani yang begitu terbantu dengan kerjasama ini. Beliau menjadi petani nanas yang ikut mengolah lahan ini, tidak perlu lagi khawatir tentang biaya produksi juga hasil produksi, semuanya sudah diatur baik dan dibeli dengan harga tinggi oleh dompet dhuafa.


Kenapa dompet dhuafa berani membeli dengan harga tinggi? Ingin mensejahterakan petani tentu saja, hal ini juga karena hasil perkebunan diolah dan dipasarkan sendiri oleh dompet dhuafa. Dari mulai penanaman, produksi hingga distribusi, jelas ini mampu menjaga harga agar tetap tinggi.

Ini serius loh, setelah puas melihat perkebunan, kami diajak melihat rumah industri pengolahan nanas. Baru 80% jadi, rencananya awal tahun 2020 akan mulai beroperasi. Nanas yang sudah dikupas bersih akan di olah menjadi sari buah dan selai. Pasar sudah dibidik, dan siap untuk dipenuhi.


Belum, belum mencukupi seluruh pasar tentu saja. Target untuk memenuhi market industri adalah 6 ton per hari sedangkan sekarang baru mampu menghasilkan 1 ton per hari dari 1 rumah pengupasan nanas. Jadi masih butuh 5 rumah pengupasan untuk mencapai target.

Fiuuuhhh.... sebentar, saya ambil nafas dulu. Ngomongin dompet dhuafa memang ga ada habisnya. Salut, takjub, terpesona, Barakallah... Masya Allah.

Tentang 5 rumah pengupasan nanas tadi, ini tugas kita untuk menjadikannya terealisasi.

Haaa? Wakaf tanah?

Tenang... tenang... haduuh, saya paham kita belum menjadi tuan tanah. Tidak harus seperti itu untuk wakaf. Cukup 10 ribu untuk pembebasan lahan dan mewujudkan lima rumah pengupasan nanas.

Yuii... 10 ribu. Yang buat beli kuota aja ga cukup. Tapi ini serius, hubungi saya aja klo ragu. Berjamaah semua lebih mudah. Ajak keluarga, teman-teman dan komunitas untuk mengumpulkannya, taraaaa.... kita bisa takjub dengan totalnya. Ga percaya? Yuk kita rame-rame wakaf produktif.

Satu hal yang membuat saya tergugu cukup lama, mencoba mencerna makna dan akhirnya mengangguk setuju. Bagaimana 10 ribu mampu memperbaiki taraf hidup keluarga dhuafa, mengamankan tanah dari gerusan pembangunan komersil, dan menjadi alasan Allah Ta'ala untuk menambahkan timbangan amal sholih untuk kita, Insya Allah.

Tidak berat jika kita melihat lebih dekat, bagaimana orang-orang begitu terbantu dengan wakaf kolaborasi ini. Saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada dompet dhuafa yang telah menyajikan pemandangan haru, sepuluh ribu mampu menghapus pilu.

Tetap semangat berbagi, semangat memberi arti.


#WakeUpWakaf2019

Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

23 komentar

  1. Alhamdulillah ya dengan semua pencapaian DD sejauh ini. Semoga semakin banyak hati yang tergugah untuk menyisihkan sebagian rezekinya sehingga bisa memberdayakan yang lain, dengan berbagai cara dan tindak nyata.

    BalasHapus
  2. Saluuutt banget dgn DD!
    Bisa menghadirkan program pemberdayaan yg warbiyasaaakk
    Pengin banget ikut berkunjung k komunitas binaan DD di Jatim
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  3. Seru banget liat acara temen-temen blogger berkumpul untuk hal-hal baik. Keren banget yah kak,s emoga berkelanjutan nih acara baik begini. Buat bekal di akhirat nanti aminnn :)

    BalasHapus
  4. Wakaf pun bisa dengan uang kecil dan siapa saja bisa. Kaya pembebasan tanah dan jadi perkebunan atau peternakan yang akhirnya bermanfaat pada perekonomian masyarakat

    BalasHapus
  5. Sayang saya tidak ikut kala pendaftaran dibuka di grup Job untuk Blogger. Saya cuma tanya apakah yang di Garut bisa ikut. Sayangnya aturan tidak boleh bawa anak membuat saya mundur dagtar da kasihan Palung. Padahal pengen banget tahu banyak mengenai Dompet Dhuafa dengan gerakannya Wake up Wakaf.
    Semoga Allah memudahkan jalan para pejuang wakaf, semoga kian banyak masyarakat yang turut bberkontribusi dengan berwakaf. 10 ribu memang sangat besar artinya, bisa menghapus pilu.

    BalasHapus
  6. Dompet Dhuafa selalu punya program yang keren ya mbak. Wake Up Wakaf, memudahkan siapa saja untuk berwakaf dengan nominal yang tidak besar. Semoga program ini semakin banyak memberikan manfaat untuk siapa saja yang berwakaf dan menerima manfaat wakaf.

    BalasHapus
  7. Wow..keren sekali program DD ini y mba.. Wakaf dg 10rb rupiah? Baru tahu saya! Capcus ke webnya ah..pengen tahu lbh banyak..

    BalasHapus
  8. dompet Dhuafa sangat baiiik ya mengelola seua ini mba. Semoga makin banyak yang bisa memberikan wakafnya dan membawa manfaat bagi banyak orang juga

    BalasHapus
  9. Selama ini yang terkenal Wakaf ya masjid, ternyata bisa yang lain ya seperti perkebunan nanas ini.

    BalasHapus
  10. Acara asyik ya Mba.. jd tau banyak ttg program keren dr DS nih .

    BalasHapus
  11. Teh Cianiiii...
    Barakallahu fiik~
    Aku gak bisa lupa sama bantuan teteh pas di Subang.

    Semoga Allah mudahkan selalu urusan teteh yaa...
    **kisskiss

    Aku salut sama ghirah mengajak kebaikan dari Dompet Dhuafa.
    Semoga yang diajak bisa istiqomah menyalurkan dana wakaf untuk kebaikan ummat.

    BalasHapus
  12. Memang perjalanan ke Subang bareng Dompet Dhuafa ini terasa mencerahkan banget yah Teh, jadi dapet banyak ilmu seputar wakaf.Ternyata berwakaf itu mudah dan gak perlu dinanti-nanti, jadi bisa disegerakan.

    BalasHapus
  13. Seru banget perjalannya, teh. pasti banyak sekali ilmu yang didapat ya. Apa lagi bisa makan nanas yang fresh langsung dari kebunnya. :)

    BalasHapus
  14. Jadi semakin paham ya dengan hakikat wakaf itu sendiri.. mungkin memang harus dibuat kegiatan yang menarik seperti ini jadi banyak yang paham dan juga kemajuan teknologi sangat memungkinkan orang untuk bisa berwakaf dengan mudah ya

    BalasHapus
  15. Wah bagus nih artikelnya. Membantu banget. Banyak orang yang mikirnya wakaf itu cuma buat kuburan dan masjid aja ya. Padahal banyak y fungsi wakaf

    BalasHapus
  16. Acara dan program Dompet Dhuafa selalu menarik ya mba, bermanfaat juga buat orang banyak. Apalagi yang ini, memungkinkan semua orang untuk berwakaf :)

    BalasHapus
  17. Dengan adanya program wakaf dari Dompet Dhuafa ini jadi meudahkan siapa saja ya yang berniat untuk wakaf hehe. Terima kasih infonya ya Mba

    BalasHapus
  18. Program-programnya Dompet Dhuafa bagus karena mereka konsen sekali bantu petani, peternak, masyarakat banyak ya pokoknya, sembari juga jadi talang yang memudahkan siapa pun yang ingin beramal

    BalasHapus
  19. Sesuatu kalo kita lakukan rame-rame, bareng-bareng, memang seringkali membuat takjub hasilnya ya, Mbak. Kelihatannya cuma 10 ribu, tapi kalo udah terkumpul dari jutaan orang ya luar biasa. Keren banget deh idenya Dompet Dhuafa :)

    BalasHapus
  20. Bener-bener salut dengan program-program yang ada di Dompet Duafa ini. Termasuk program wakafnya. Jadi intinya semua orang bisa berwakaf ya Mbak. Nggak musti tunggu jadi orang kaya atau punya banyak uang dulu. Btw tks informasinya :)

    BalasHapus
  21. Beneran 10 ribu sudah bisa ikutan wakaf mba? Waahh mau juga dong. Taunya selama ini kalau berwakaf tuh kan dalam bentuk tanah atau bangunan seisinya yang digunakan untuk kepentingan umum. Ternyata wakaf produktif bisa juga ya.

    BalasHapus
  22. Huhuhu 10K sudah bisa wakaf
    Jadi ga perlu nunggu punya tanah berhektar hektar dulu ya
    Mudah dan memudahkan banget

    BalasHapus
  23. DD jeli melihat potensi wakaf di kalangan millenial yang serba digital!

    Semoga optimalisasi dan potensi wakaf, kelak mampu menjadi alat pemerataan ekonomi.

    Insya Allah, Insya Allah.




    BalasHapus

Posting Komentar