Debat Baca Dengan Penguji

Posting Komentar
Senyum tetap kujaga, penguji ada di depan mata.

Berulang kali Belva keukeuh bahwa ia tak mau membaca, "Ngerjain soal aja to, mbak."

Nah... bagaimana bisa menjawab pertanyaan jika tak membaca materi? Di sinilah ke-jeniusan pengujiku, hhaa.

Akhirnya perjanjian dibuat. Setiap soal yang tidak bisa dijawab harus dicari sendiri dalam buku lks atau buku paket. Setuju.

Kena jebakan kau sayang 😂

Tiba saatnya ia menggaruk kepala, dan menarik buku lks, aku tersenyum penuh kemenangan membantunya membuka buku paket.

Masalah hadir lagi ketika kami telah menemukan judul yang sesuai dengan pertanyaan, sesuai janji ia mau membaca tapi... melewatkan judul, langsung isi.

Nah... nah... baiklah saya pusing.

"Judulnya dibaca yang keras."

"Ga usah mbak, udah tahu."

"Udah tahu apa?"

Geregetan ia menunjuk sebaris kalimat yang tercetak tebal dan membacanya dengan sedikit menggerutu.

"Tuh kan, mbak mah, aku jadi baca kan."

Aku tertawa.

Tiada heran bagaimana Belva ingin segera menyelesaikan setiap materi yang ia baca. Membaca baginya membosankan sedang menghitung sangat memusingkan.

Belva bukan satu-satunya, ia adalah gambaran dari sebagian besar anak-anak yang nantinya memegang peranan penting dalam kemajuan bangsa.

Apa yang kalian lakukan jika diposisiku?


Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

Posting Komentar