Orangtua yang Membunuh Potensi Anak

3 komentar


Memiliki buah hati adalah keinginan bagi setiap pasangan suami istri, oleh sebab itu pastilah hal terbaik akan diberikan. Sayangnya banyak orangtua yang belum mempersiapkan bekal untuk menuntun putra-putri yang diamanahi oleh Tuhan, merasa sok tahu dan enggan untuk belajar.

Ayah Bunda, anak bukanlah obyek coba-coba, masa kanak-kanak adalah fase perkembangan manusia yang sangat istimewa. Namun pada kenyataannya orangtualah yang justru menghancurkan potensi emas anak. Satu hal yang perlu digaris bawahi bahwa jangan pernah menilai kesalahan anak dari sudut pandang orang dewasa sebab dunia anak-anak berbeda dengan dunia orang dewasa.

Dirangkum dari buku Keajaiban Mendongeng karya Heru Kurniawan, berikut hal-hal yang seharusnya dipahami oleh orangtua agar tidak membunuh potensi anak pada masa perkembangannya :

1. Menghentikan anak dari dunia permainan sama seperti menghentikan perkembangan intelektualnya atau potensi yang berkaitan dengan kecerdasan.

2. Persahabatan anak dan orangtua terlihat ketika bermain bersama anak. Sayangnya, orangtua sering tidak mau bermain dengan berbagai alasan. Anak-anak pun dibiarkan tidak punya teman. Inilah kegagalan awal orangtua dalam meningkatkan potensi sosial anak.

3. Anak memahami persoalan moral melalui proses peniruan, maka orangtua harus berhati-hati ketika berperilaku di depan anak karena mereka pasti akan menirunya.

4. Ayah Bunda seringlah bercerita dengan menggunakan benda/properti dari benda-benda di sekitar untuk membentuk imajinasi pada anak sebab anak yang memiliki daya imajinasi yang baik akan menjadi pribadi yang kreatif. Ia bisa berkreasi dengan benda, peristiwa, dan realitas yang dijumpainya. Anakpun menjadi produktif dan tidak jenuh dalam menghadapi setiap peristiwa. Selalu ada ide-ide baru dan menakjubkan yang muncul di kepalanya. Maka, anak kreatif cenderung manjadi anak yang pintar.

5. Berbahagialah orangtua jika anaknya memiliki emosi tingkat tinggi karena itu pertanda anak cerdas dan kreatif. Namun, anak harus tetap dibimbing dalam mengekspresikan emosinya agar tidak merugikan diri danoranglain.

6. Ketakwaan anak tergantung pada orangtuanya. Idealnya, orangtua mengondisikan anak untuk meningkatkan potensi spiritualnya yaitu dengan menjalankan seluruh perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya.

7. Anak memulai perkembangan lingualnya dengan menyimak/mendengarkan. Jangan beranggapan bayi tidak mendengar, ia mendengar dan menyimpan setiap kata yang ia dapatkan dari lingkungannya.

Demikian tujuh poin penting perilaku orangtua yang mempengarui perkembangan potensi anak. Ingat, setiap anak berhak mendapatkan hal terbaik dari orangtuanya!

Yuk, jadi orangtua yang baik bagi anak-anak kita.




Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

3 komentar

  1. Alhamdulillah.... Dapat bekal lagi hehe

    BalasHapus
  2. semoga saya, bukan jadi ortu yang membunuh potensi anak saya, nanti.
    makasih bekalnya mbak ciani

    BalasHapus

Posting Komentar