Mungkin Hanya Perasaan

4 komentar
Berada di lantai dua sebuah bangunan bekas hotel lama, bagaimana?

Kawan, sedikit aku berbagi cerita semoga bisa mengurangi lelahku terlebih rasa takutku akan makhluk tak kasat mata. Tenang tak perlu terburu-buru sebab ini masih pradugaku semata yang penakut akan hal-hal semacam itu.

Entah berawal dari mana tapi seingatku saat kecil tanpa dampingan orang dewasa sering sekali aku nonton film horror, ketagihan hingga malam pun tetap menonton, jika siang maka ruangan akan dibuat gelap agar suasana mendukung. Efeknya kurang bagus, sejak itu selalu terbayang bermacam makhluk yang sering muncul di layar kaca, berbagai bentuk dengan sedemikian rupa.

Beranjak dewasa aku mulai mengurangi menonton film semacam itu, tapi terkadang saat penasaran meraja yah mau gimana lagi, nonton lagi dan takut lagi, hhaa.

Pendidikan formal mengajarkanku sedikit banyak tentang makhluk gaib tersebut, memang ada dan harus diyakini keberadaannya.

Lantai dua ini sangat luas, aku tidak pandai dalam mengira-ngira, tapi bayangkan saja kau bisa memasukkan 21 truk muatan dengan 100 peti telur 15 kgan dalam satu truknya. Ruangan yang aku tempati terdiri dari 4 kamar. Kami beroperasi di ruangan paling luar dan paling terang, dua yang lain tertutup tapi tidak terkunci, sisanya dipakai untuk tempat data.

Ruangan di depan kami terhampar luar berisi peti-peti telur dan eggtray kosong, sedikit gelap, dan jarang ada yang menjamah kecuali menurunkan peti sebab di bawah sudah habis stok. Hanya itu.

Jika kau mau menuju lantai satu, harus menuruni dua bagian tangga yang masing-masing terdiri dari 10 anak tangga.

Hanya ada dua orang yang menghuni lantai dua, jika sedikit saja sore menjelang maka kami akan segera berberes dan pindah ke lantai satu, tidak mendukung untuk melanjutkan kerja terlebih di musim hujan dengan awan mendung yang menggelayut.

Tak ada yang perlu dikhawatirkan sampai beberapa teman berbagi cerita tentang hal-hal yang seharusnya tak sampai ke telinga kami, apa itu? Sudahlah aku tak ingin membahas, cerita ini pun kusudahi, heiii jangan merengek, besok, lusa atau entah sampai kapan aku masih harus kesana hingga petang jadi berhentilah merayuku untuk menulis lebih jauh.

Penasaran? Datang sendiri kesini.

Ahh, suasana seperti ini membuatku merindukan kehadiran pak bos, hhee. Rasa takut hilang seketika jika beliau datang. Kok bisa? Hhii, ya kalian pahamlah.

Terimakasih ya sudah mendengarkan, selamat beraktivitas.

Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

There is no other posts in this category.

4 komentar

Posting Komentar