Perjuangan nonton film “Teachers Diary”

2 komentar
Kawan, selalu ada pesan dari setiap karya yang dibuat, begitupun dengan film. Bisa jadi pesan yang sebenarnya ingin disampaikan oleh penulis atau pembuatnya tak sepenuhnya sampai pada setiap orang yang menikmatinya, tak apa toh niat baik sudah dicatat oleh malaikat. Dan tentang pendapat setiap orang pastilah tak sama, tidak ada masalah karena memang kita tak bisa memaksa semua untuk satu jalan dengan kita.

Nah, saya ingin berbagi sedikit tentang “sesuatu” yang saya dapatkan setelah menonton film Teachers Diary, sebelumnya terimakasih mas ian-member odop yang telah memberikan linknya. Sedih masih mendominasi hingga kini, bukan kawan, saya bukan sedih tentang perjuangan seorang guru yang begitu peduli akan pentingnya pemerataan pendidikan di semua lapisan masyarakat, jujur saja untuk hal ini saya tidak bisa berkomentar. Tak cukup ilmu. Bukan pula sedih bahwa hal semacam itu benar nyata adanya, di sekeliling kita.

Lalu sedih kenapa?

Baiklah kuberi tahu tapi berjanjilah jangan mengasihaniku setelah ini, berikanlah solusi. Deal? Kuanggap jawaban kalian “iya”.

Jadi sebenarnya banyak upaya yang sudah saya lakukan untuk dapat menonton film ini. Yang pertama, setelah mas Ian mengirimkan link segera aku menyiapkan peralatan untuk mengunduhnya. Asal kalian tahu, film dari negara thailand begitu mencuri minatku terlebih ini berhubungan erat dengan alam liar, ahh pastilah memikat.

Proses pengunduhan berjalan seperti biasa, menunggu sembari melakukan hal lain. Sekali gagal maka segera diulang, begitu hingga beberapa kali dan saya menyerah. Baiklah, malam memang berbisik untuk terlelap saja. Namun iseng-iseng saya buka folder tempat semua data terunduh, munculah sebuah gambar yang baru.

Taraaa.... ternyata saya berhasil. Ahh, ini lepi ngerjain orang. Double klik dan mata terpana dengan suguhan dari negeri tetangga. Ambil guling, siapkan posisi pewe. Dan berhenti. Iya berhenti begitu saja, hikss. Sayang hanya delapan menit. Hufffttt..... serasa hanya disuguhkan sebuah trailer. Proses pengunduhan ternyata benar-benar gagal.

Akhirnya saya tidur dengan rasa paling menyebalkan sedunia, penasaran.

Mentari tetap bersinar tak peduli dengan apa yang banyak orang pikirkan, saya juga menjalani rutinitas seperti biasa hingga seorang teman entah dapat bisikan dari siapa menawarkan diri untuk mengunduhkan film apa pun, sebut saja judulnya. Asal bukan film indonesia.

Bermalam-malam kemudian pertemuan yang dijanjikan dengan dia tiba. Ahhh, sebentar lagi penasaranku pasti tuntas.

Dan hasilnya?

Nihil kawan, dia membawakan tiga film dan tak ada judul yang begitu kuinginkan. Senyum tetap menghiasi wajah, masak iya mau marah-marah, lagi pula judul yang lain itu juga permintaan saya.

Yang buat nyesek adalah dia sudah mengunduh film ini namun tidak diikutsetakan sebab kapasitas flasdisk sudah penuh, terlebih dia sudah menontonnya. Huaaaaaa...... bayangkan bagaimana perasaanku saat mendengarkan dia bercerita.

Baiklah, malam itu tidur lagi dengan penasaran yang masih menggelayut.

Jalan selalu ada untuk setiap keinginan kuat yang begitu diyakini, dan bulan ini temanku membelikan kuota berlebih yang untuk rutinitas saja aku tak mampu menghabiskannya. Maka saat tengah malam dimana kebanyakan manusia telah terpejam dan akses terhadap internet menurun, saya beraksi.

Pengunduhan sesi dua.

Harapan bercampur dengan doa juga mata yang meminta hak untuk beristirahat ternyata membuahkan hasil yang cukup memuaskan.

Kenapa hanya cukup memuaskan?

Sebab hampir satu jam proses pengunduhan berjalan, sempat tertidur sebentar ternyata tidak juga berhasil. Tidak kecewa, saya tidak kecewa. Malam itu juga saya menonton hingga batas pengunduhan berhasil.

Hhiii... mendadak satu hal terlintas dalam pikiran saya. Ini ceritanya saya kan nonton film, kenapa kayak nonton sinetron bersambung?

Saya sudah tak begitu penasaran lagi, bukan apa-apa takut saingan sama makhluk beda dunia, hiiiiii......

Jika berjodoh pasti film itu bisa saya tonton, nunggu waktu yang tepat aja. Klo belum saatnya toh gimanapun jalan yang dicoba juga tidak akan berhasil. Kalem saja sambil menghela napas.

Jadi, jangan ketawakan saya ya kalian tadi sudah berjanji loh.


Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

2 komentar

  1. ahahaha sedih kali perjuangannya kak ci..

    BalasHapus
  2. Ahaha ka ci... Segitunya perjuangan dikau mengunduh file...

    Entar kalau sudah bisa, bagi ke Ainayya, ya... Ahihi

    BalasHapus

Posting Komentar