Lupa

8 komentar

Lampu kamar mandi masih menyala, cahayanya benderang, menyilaukan seluruh ruangan, terletak di sudut dapur, dekat dengan kamar tidur Tania.

Ibu masih di dalam, pikir Tania melihat pintu menutup rapat juga bunyi keran mengucur.

Pikiran Tania melayang, tidak pasti kapan tepatnya saat ia menyadari ibunya telah tua dan menjadi pelupa. Lampu kamar mandi sering kali tidak dimatikan usai menuntaskan segala keperluan di dalam. Sering ia mengingatkan ibu sebelum beliau beranjak terlalu jauh, jika tidak ia sendiri yang akan mematikan lampunya.

Berapa usia ibu ya?

Tania membuka kedua telapak tangan, lalu pelan mengetuk tempurung kepalanya.
 
 Usia ibu tak cukup jika dihitung dengan jemari tangan pun ditambah kaki, tapi usia Tania bisa.

Kembali ia melirik ke dalam kamar mandi, suara gayung yang beradu dengan ember terdengar samar diantara deras air keran.

Ibu, wanita itu belakangan ini mulai melupakan banyak hal sehingga masakan gosong bukanlah hal baru.

 Hening, suara keran sudah mati. Sebentar lagi pasti Ibu keluar, Tania siap untuk menanti lupakah ibu akan lampu yang menyala?

Meskipun sudah pelupa Tania tetap sayang Ibu, apalagi jika kesalahan yang telah diperbuatnya dilupakan Ibu.

Dua menit berlalu, kenapa Ibu belum keluar?

Menit-menit berikutnya membuat Tania beranjak dan mengetuk pintu kamar mandi, memanggil nama Ibu, tidak ada sahutan. Mencoba peruntungan membuka pintu, dapat, ahh Ibu lupa menguncinya.

 Di dalam kamar mandi, Ibu terlentang matanya terpejam, oh ibu, jangan bilang kau lupa kalau ini bukan ranjang.


Ciani Limaran
Haloo... selamat bertualang bersama memo-memo yang tersaji dari sudut pandang seorang muslimah.

Related Posts

There is no other posts in this category.

8 komentar

Posting Komentar